Tawuran Pelajar Dua Sekolah di Bekasi, Polisi Buru Tersangka Pembacokan

20 Februari 2020, 19:21 WIB
ILUSTRASI tawuran antarpelajar.* /DOK. PR/Foto Istimewa PR

PIKIRAN RAKYAT - Tawuran pelajar kembali terjadi di Bekasi.

Kali ini, tawuran terjadi antara pelajar SMK Negeri Cikarang Pusat dengan SMK Dewantara pada hari Kamis, 20 Februari 2020 malam pukul 22.00 WIB.

Tawuran itu mengakibatkan seorang siswa kelas III SMK Negeri 1 Cikarang Pusat meninggal dunia.

Baca Juga: Great Barrier Reef dalam Bahaya Pemutihan Karang untuk Ketiga Kalinya

Korban berinisial NS (17) kini sudah dibawa ke rumah duka, tidak jauh dari lokasi kejadian.

Dikutip dari Antara oleh pikiranrakyat-bekasi.com, Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan, menyatakan bahwa pihak kepolisian sudah mengidenitifikasi pelaku pembacokan.

“Kita sudah identifikasi pelaku yang melakukan pembacokan, dan pelakunya masih status pelajar, lagi akan ditangkap petugas,” tuturnya.

Baca Juga: Terkendala Virus Corona, Unpad Berikan Kuliah Daring untuk Mahasiswa Asal Tiongkok

Menurut Kombes Pol Hendra, aksi tawuran yang terjadi kemarin malam, antara pelajar SMK Negeri Cikarang Pusat dengan SMK Dewantara, memang sudah direncanakan.

Kedua pihak berjanji akan bertemu melalui media sosial untuk melakukan tawuran.

Kawanan pelajar dari SMK Negeri Cikarang Pusat berangkat dari Gapura Kantor Desa Pasir Ranji pada pukul 20.00 WIB.

Baca Juga: Viral Aksi Polisi Menyamar Jadi Ojek Online Hadang Pengendara Roda Dua Ugal-ugalan

Kumpulan berjumlah 20 orang itu berangkat menuju Jalan Kalimalang.

Dengan berboncengan, mereka melewati Jalan Loji, Karawang Barat, lalu berhenti di jembatan Kali Cibeet, Karawang, pukul 22.00.

Mereka lalu bergerak ke arah pintu air Kampung Cilayapan, Desa Pasiranji, Kecamatan Cikarang Pusat.

Baca Juga: Nadiem Makarim Wujudkan Pembayaran SPP Lewat Gopay, Begini Menurut Pengamat Teknologi

Tawuran terjadi saat anak-anak SMK Dewantara datang ke lokasi.

Dalam tawuran itu, korban meninggal dunia dengan luka bacok di dada bawah kiri selebar 5 cm.

Korban lalu dibawa ke lokasi aman, lalu ke Klinik Mitra Suhada Karawang untuk mendapatkan penanganan.

Baca Juga: Virus Corona Ancam Perekonomian Indonesia, La Nyalla Bahas dengan Kadin Provinsi se Indonesia

Sayangnya, sesampainya di klinik, perawat yang bertugas menyatakan bahwa korban sudah dalam kondisi tewas.

Menurut Kapolres, kejadian ini merupakan sebuah pelajaran untuk melakukan pembinaan yang lebih keras.

“Tadi pagi saya sudah instruksikan seluruh kapolsek untuk melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah, kemarin sebenarnya kami sudah bikin forum namanya forum pemenuhan hak-hak dan perlindungan anak,” ujar Hendra.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Berkomitmen untuk Terus Kembangkan 113 Inovasi Baru di Wilayahnya

Tawuran antarsiswa merupakan masalah yang masih sering terjadi di Indonesia.

Tawuran antarsiswa biasanya dipicu oleh hal-hal sepele atau permasalahan remaja, seperti sengketa ketika bermain sepak bola, berebut kekasih, hingga sekedar saling ledek.

Biasanya, tawuran menjadi ajang para siswa yang terlibat untuk menunjukkan keberanian, kejantanan, dan solidaritas di antara mereka.

Baca Juga: Terkendala Virus Corona, Unpad Berikan Kuliah Daring untuk Mahasiswa Asal Tiongkok

Peran berbagai pihak yang menjadi pendidik siswa menjadi sangat penting untuk mengurangi kejadian tawuran.

Orang tua sebagai pendidik pertama di rumah harus memberikan perhatian yang cukup dan pemahaman mengenai buruknya menggunakan kekerasan agar anak tidak begitu saja mengikuti kawannya dalam tawuran.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler