Soal Lipatan Kertas Saat Konferensi Pers Kasus Brigadir J, Ini Jawaban Komnas HAM

30 Juli 2022, 19:06 WIB
Choirul Anam. /Tangkap Layar Twitter @Vald4_/

PR BEKASI - Kasus tewasnya Brigadir J masih menjadi misteri publik.

Belum lama ini Komisioner Komnas HAM Choriul Anam melakukan Konferensi Pers melakukan penjelasan dengan melipat kertas.

Dengan kejadian itu masyarakat menganggap Choriul Anam ada yang ditutup-tutupi.

Terkait hal itu Choriul Anam pun buka suara, dengan menjelaskan bahwa lipatan yang dilakukannya pada kertas saat konferensi pers dimaksudkan untuk menutupi nomor telepon agar tidak terpublikasi.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Brigadir J, Komnas HAM Siap Minta Keterangan Sejumlah Pihak

"Karena jejaring itu ada nomer-nomer telepon dan sebagainya. Agar nomer-nomer telepon itu khususnya yang di sana terdapat nomor telepon anggota keluarga, itu tidak terpublikasi," kata Choriul Anam di YouTube Humas Komnas HAM, pada Sabtu, 30 Juli 2022.

Menurut Anam, lipatan kertas itu merupakan sebagai bentuk perlindungan privasi terhadap pihak keluarga Yoshua.

Hal itu agar nomer telepon yang berada di kertas jaringan tersebut tidak terpublikasi.

"Kami setuju dengan Pak Johnson Panjaitan, salah satu pengacara dari keluarga (Brigadir j) bahwa memang harus ada sistem perlindungan terhadap pihak keluarga Yoshua," ujar Anam.

Baca Juga: Komnas HAM Cek Hasil Uji Balistik dan DNA Brigadir J Pekan Depan

"Kami tutup itu kemarin karena salah satunya itu ada nomer-nomer itu. Jangan sampai ini terpublikasi," sambungnya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari PMJ Sabtu, 30 Juli 2022.

Anam menjelaskan, Komnas HAM mendapatkan bahan-bahan tersebut yakni sejumlah CCTV dan jejaring yang kemudian dibuat menjadi jejaring komunikasi.

Namun Anam mengatakan dirinya tidak bisa menampilkannya secara keseluruhan.

Pasalnya bahan-bahan tersebut untuk kepentingan tahapan pendalaman.

"Kami mendapatkan sejumlah CCTV, sejumlah jejaring. Jejaring komunikasi yang itu berangkatnya dari mekanisme Cell dump, itu ditarik semua dibikin jejaring komunikasi," kata Anam.

"Tapi memang barang tersebut tidak kita buka secara keseluruhan, karena untuk kepentingan tahapan-tahapan pendalaman kami," sambung Anam.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: PMJNews

Tags

Terkini

Terpopuler