Kronologi dan Motif Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Cikarang, Ini Kata Polisi

20 Juli 2023, 17:09 WIB
Polres Metro Bekasi mengungkapkan kronologi dan motif pelaku pembunuhan sopir taksi online yang terjadi di Cikarang. /Patriot Bekasi/

PATRIOT BEKASI - Polres Metro Bekasi menggelar konferensi pers mengungkapkan kasus pembunuhan yang menimpa sopir taksi online berinisial SP (53 tahun).

Sebagaimana diinformasikan, sopir taksi online tersebut tewas dibunuh dengan kondisi bersimbah darah di dalam mobilnya yang terletak di Jalan Raya Cilangkara, Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Pihak polisi telah mengamankan tersangka yang ternyata penumpangnya sendiri dengan inisial AR (27 tahun).

Disampaikan Kapolres Metro Bekasi Twedi Aditya Bennyahdi ketika konferensi pers, bahwa satuan reverse kriminal (Satreskrim) Polres Metro Bekasi dibantu oleh Jatanras Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus pembunuhan sopir taksi online ini.

Baca Juga: Polres Metro Bekasi Ungkap Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online di Cikarang

"Alhamdulillah pelaku bisa kami amankan pada tanggal Rabu 19 Juli pukul 01.00 WIB di rumahnya di Kampung Cilangkara, Serang Baru," ujar Twedi di Mapolres Metro Bekasi pada Kamis, 20 Juli 2023.

Dia mengungkapkan kronologi kejadian, di mana korban ditusuk oleh pelaku dengan pisau yang diarahkan ke bagian ketiak sebelah kanan dan dada sebelah kiri.

Polisi pun telah mengamankan sejumlah barang bukti dalam kasus pembunuhan ini misalnya sandal, ponsel, jaket, serta topi pelaku.

Baca Juga: Kembangkan Budaya Indonesia melalui Workshop SERAYA 'Sebar Gaya, Sebar Budaya'

Twedi mengatakan kalau barang bukti tersebut tertinggal di dalam mobil korban, sehingga menjelaskan kalau tersangka pembunuhan ini ialah penumpang sopir taksi online tersebut.

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Kompol Gogo Galesung selaku Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, bahwa motif dari pelaku ini berawal ketika dia menggunakan jasa taksi online untuk menuju rumahnya di Serang Baru dari Kranji.

Percakapan terjadi di antara sopir dan penumpangnya ini selama perjalanan, tetapi dikatakan Gogo bahwa ada ucapan korban yang membuat pelaku sakit hati.

"Motifnya pelaku merasa tersinggung atas ucapan korban setelah berbincang-bincang di perjalanan," katanya.

Padahal, Gogo melanjutkan, ketika itu korban hanya menyampaikan nasihat kepada pelaku di tengah perbincangan mereka.***

Editor: M Hafni Ali

Tags

Terkini

Terpopuler