Hari Cuci Tangan Sedunia bukan Ditetapkan karena Adanya COVID, Begini Awal Mulanya

15 Oktober 2020, 15:26 WIB
Ilustrasi: Sekumpulan anak tengah mencuci tangan menggunakan sabun. /Global Handwashing.org/

PR BEKASI – Hari Cuci Tangan Sedunia yang ditetapkan pada 15 Oktober. Peringatan ini seolah senada dengan momentum munculnya COVID-19, yang menganjurkan setiap orang untuk rajin mencuci tangan.

Namun, tidak banyak yang tahu, sebelum adanya COVID-19, Hari Cuci Tangan Sedunia sudah ada.

Global Handwashing Day merupakan kegiatan advokasi global tahunan yang didedikasikan untuk mengampanyekan dan mengajak orang-orang untuk mencuci tangan menggunakan sabun dengan cara yang mudah, efektif, dan terjangkau agar terhindar dari penyakit.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana yang Cocok untuk Para Pemula, Bisa Bayar Lewat ShopeePay

Banyak masyarakat di dunia saat ini yang masih kesulitan untuk mendapat edukasi dan fasilitas cuci tangan yang baik dan benar serta masih banyak yang belum terbiasa menerapkan kebiasaan mencuci tangan.

"Kami mengetahui bahwa tidak baik menggunakan jamban tanpa fasilitas cuci tangan karena anggota keluarga jatuh sakit saat menggunakan jamban tanpa mencuci tangan setelahnya," ucap seorang pengasuh anak yang diwawancarai oleh pihak Global Handwashing Partnership sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Global Handwashing, Kamis, 15 Oktober 2020.

Global Handwashing Day didirikan oleh Global Handwashing Partnership untuk merancang, menguji, dan meniru cara-cara kreatif dalam mendorong orang untuk mencuci tangan dengan sabun.

Baca Juga: Viral Warga Sipil Pakai Mobil Dinas TNI, Polda Metro Jaya Ikut Terlibat Penyelidikan

Hari Cuci Tangan Sedunia ditetapkan dalam sidang PBB yang dirayakan pada 15 Oktoober setiap tahunnya.

Hari cuci tangan sedunia pertama kali diadakan pada 2008 ketika lebih dari 120 juta anak di dunia bersama-sama mengampanyekan gerakan mencuci tangan dengan sabun, mereka berasal dari 70 negara.

Hari Cuci Tangan Sedunia ditetapkan sebagai upaya untuk mengurangi jumlah kematian anak di dunia akibat penyakit diare.

Baca Juga: Curi Artefak dari Pompeii, Turis Ini Mengaku Kena Kutukan Kanker Payudara Selama 15 Tahun Terakhir

Sejak 2008 para pemimpin dari berbagai negara menggunakan Hari Cuci Tangan Sedunia untuk menyebarkan berita mengenai mencuci tangan, membuat westafel dan keran bergeser, dan mendemonstrasikan manfaat dari tangan yang bersih.

Sejak saat itu Hari Cuci Tangan Dunia terus berkembang yang kemudian didukung oleh pemerintah, sekolah, lembaga internasional, organisasi masyarakat sipil, LSM, perusahaan swasta, individu, dan pihak lainnya.

Tema untuk Hari Cuci Tangan Sedunia tahun 2020 adalah "Hand Hygiene for All" yang mana, tema ini diprakasai oleh kampanye global saat ini untuk meningkatkan kebersihan tangan untuk masa depan yang sehat.

Baca Juga: Cek Fakta: Harga Vaksin Sinovac di RI Dikabarkan 1.000 Persen Lebih Mahal daripada di Brazil

Mencuci tangan adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan karena seringkali penyakit yang menyebabkan kematian dipicu oleh tangan yang kotor kemudian bakteri atau kuman yang menempel ikut bersama makanan yang dimakan dengan tangan kotor dan masuk ke dalam tubuh.

Salah satu penyakit yang menyebabkan kematian anak usia di bawah lima tahun di dunia adalah diare dan pneumonia, dan penyakit ini bisa disebabkan oleh tangan yang tidak bersih.

Perilaku sederhana, yakni mencuci tangan dengan sabun, efektif menyelamatkan nyawa anak-anak dan ini terbukti dari berkurangnya setengah jumlah penderita diare dan berkurangnya seperempat penderita infeksi saluran pernapasan di dunia karena kebiasaan cuci tangan.

Baca Juga: Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Dinas Pertanian Brebes di Non Fisik TMMD Reguler

Mencuci tangan dengan sabun tidak hanya berdampak pada kesehatan dan gizi, melainkan berdampak pada pendidikan, ekonomi, dan kesetaraan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Global Handwashing

Tags

Terkini

Terpopuler