Komentari Tanggul Jebol di Bekasi, Tri Rismaharini: Kalau Tak Dikeruk Setiap Tahun Akan Seperti Ini

- 24 Februari 2021, 21:20 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini tinjau langsung perbaikan tanggul jebol di Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Menteri Sosial Tri Rismaharini tinjau langsung perbaikan tanggul jebol di Pebayuran, Kabupaten Bekasi. /M. Hafni Ali Fahmi/PR BEKASI

PR BEKASI - Menteri Sosial Tri Rismaharini ikut meninjau secara langsung perbaikan tanggul yang jebol di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi bersamaan dengan hari kedatangan Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Tri Rismaharini sempat menanyakan kepada Lurah Desa Sumberurip mengenai barang-barang yang hilang selama banjir melanda kawasan tersebut.

Dalam peninjauan tersebut, dia juga memberikan pernyataan soal pengerukan dari sungai Citarum.

Menurut Tri Rismaharini, jika tidak dilakukan pengerukan maka hal yang sama akan terus terjadi setiap tahunnya.

Baca Juga: Lewat Pemandangan Jembatan Pasupati, Pikiran Rakyat Raih Gold Winner IPMA 2021 Terbaik di Jawa

Baca Juga: Sentil Kepala Daerah yang Tak Mau Dikritik Soal Banjir, Tsamara Amany: Itu Sudah Konsekuensi!

Baca Juga: Ganjar Pranowo Akui Banjir di Jateng Kesalahannya, Faldo Maldini: Prinsip Ksatria, Salut Mas 

Karena kapasitas airnya yang menyebabkan tekanan menjadi terlalu besar sehingga tanggul tidak mampu menahan derasnya laju air dan mengakibatkan banjir.

"Kalau tidak dikeruk setiap tahun akan seperti ini, karena kalau lihat kapasitas airnya itu kalau tidak meluber ya tanggulnya jebol karena tekanan airnya besar," ujar Risma, kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang juga ikut meninjau, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 24 Februari 2021.

Dalam kesempatan lain, Ridwan Kamil menyampaikan perihal perbaikan Kali di Bekasi.

Menurutnya, ada banyak upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi banjir.

Baca Juga: Sentil Kepala Daerah yang Tak Mau Dikritik Soal Banjir, Tsamara Amany: Itu Sudah Konsekuensi! 

"Jadi kalau ditanya apa upaya pemerintah, banyak sekali. Ada yang sudah dikerjakan 100 persen, 50 persen, dan ada yang dikerjakan tahun ini," ujarnya.

Dia pun menyebut jebolnya tanggul disebabkan debit air sungai yang melebihi kapasitas  sehingga tekanan air menjadi lebih besar.

Kapasitas air di Sungai Citarum hanya sebanyak 800 meter kubik, tetapi beberapa hari terakhir naik menjadi 1.300 meter kubik.

"Jadi Sungai Citarum ini meluapnya luar biasa, kapasitasnya 800 meter kubik, kemarin kelimpasan sampai 1.300 meter kubik. Jadi melebihi tinggi dan akhirnya menjebol beberapa titik tanggul," ucapnya.

Baca Juga: Dua Kali Datangi Bekasi, Tri Rismaharini Tiba-tiba Tanyakan Barang Hilang ke Lurah selama Banjir 

Dipaparkan Ridwan Kamil, tanggul yang jebol di Pebayuran sudah masuk level dua, yang menyebabkannya tak dapat lagi ditangani hanya dengan menumpuk karung berisi tanah.

Sebagai langkah jangka pendek, dia hendak membangun tanggul darurat dengan menggunakan geotekstil. Ridwan Kamil berharap pekerjaan itu akan dapat segera selesai.

Sementara langkah jangka panjangnya dengan melakukan perbaikan pada aliran Kali Bekasi.

"Kali Bekasi itu ada pertemuan antara Sungai Cikeas dan Cileungsi, baru sedang lelang tahun ini karena ada sebagian tanah yang sedang dibebaskan. Mudah-mudahan dapat dikerjakan secepatnya. Perbaikan ini bagian dari penanganan banjir di Jawa Barat," kata Ridwan Kamil.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x