Network
PIKIRAN RAKYAT - Belum lama ini sempat ramai dibicarakan warganet Indonesia mengenai adanya pelayanan curhat serta pelukan di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Berawal dari tweet yang diunggah Youtuber Eza Hazami yang menampilkan sebuah poster bertuliskan "We're Hiring Professional Cuddler".
Perlu diketahui bahwa Eza Hazami merupakan seorang HRD di PT Mandom Indonesia Tbk itu, hanya memebantu salah satu akun Instagram @IndoCuddle dalam mencari karyawan untuk pelayanan curhat dan peluk tersebut.
Dalam poster itu tertulis persyaratan untuk calon pegawai yang hendak mendaftar.
Buat info lokernya kira2 seperti ini ???? pic.twitter.com/Cf5SXzxpfa— Eza Hazami (@ezash) February 21, 2020
Baca Juga: Unggah Foto USG, Kesha Ratuliu Tegar Hadapi Sakitnya hingga Ajak Netizen Lakukan Pencegahan Dini
Persyaratan bagi calon pegawai tersebut antara lain pria/wanita rentang usia 18 hingga 45 tahun, lulusan S1 Psikolog, pendengar yang baik, part-time working, good locking, sehat jasmani dan rohani, berkemampuan komunikasi yang baik dan aktif, serta berdomisili di Jabodetabek.
Yang terpenting sang pelamar harus bisa 'menjadi pemeluk yang nyaman'.
Jasa layanan ini menjadi suatu hal baru di Indonesia. Akan tetapi, untuk sejumlah negara lainnya seperti Jepang atau Amerika Serikat, jasa 'cuddler' sudah menjadi suatu profesi yang biasa ditemukan.
Dengan adanya info jasa pelayanan tersebut, timbul reaksi dari beberapa netizen pada tweet Eza Hazami, pertama dari pemilik akun @andikamalreza mengatakan, "akhirnya ada juga di Indo," tulisnya di Twitter.
Baca Juga: Akibat Wabah Virus Corona di Italia, Paramount Pictures Tunda Syuting Mission Impossible 7
Ada juga respons dari pemilik akun Twitter @fraviato yang mengatakan ingin ajak kerja sama owner dari jasa pelayanan tersebut.
"Ini seriusan sih kalo owner/company nya sampe muncul di sini, pengen aku ajak collab sm startupku," tulisnya di Twitter.
Kemudian respons dari pemilik akun @yosefdivo merasa heran dengan kondisi masyarakat di Indonesia.
"Udah gila emang nih negara. Cuddle dijadiin profesi," tulisnya di Twitter.
Bagaimanapun kebiasaan tersebut di Indonesia masih menjadi pro kontra karena norma dan etika yang berlaku di lingkungan masyarakat.***
