Warga Isolasi Diri di Atas Pohon Cegah Penularan Virus Corona, Terjadi di India

- 31 Maret 2020, 14:10 WIB
WARGA India yang pulang ke desanya mengisolasi diri di atas pohon guna mencegah penularan virus corona.*
WARGA India yang pulang ke desanya mengisolasi diri di atas pohon guna mencegah penularan virus corona.* /SKYNEWS/

PIKIRAN RAKYAT - Penduduk desa di India mengarantina diri di atas pohon untuk menghindari penyebaran virus corona.

Para pekerja di India diinstruksikan mengisolasi diri selama 14 hari setelah menempuh perjalanan jauh dari kota Chennai ke distrik terpencil di Benggala Barat.

Rekaman video menunjukkan tujuh kelompok orang membangun tempat tinggal sementara di pohon mangga dan pohon banyan yang biasanya digunakan untuk mengintai gajah.

Mereka tidak ingin langsung memasuki desa karena akan membahayakan anggota keluarga lainnya. Keluarga mereka biasanya tinggal di satu gubuk dan satu kamar di desa Vangidi di daerah Balampur di distrik Purulia.

Baca Juga: Usai 8 Tahun Vakum, Bob Dylan Rilis Lagu Baru Berdurasi 17 Menit

Baca Juga: Spotify Janjikan 10 Juta Dollar AS untuk Musisi yang Terkena Virus Corona

Baca Juga: Virus Corona di Inggris Melambat, Otoritas Setempat Harap Pandemi Segera Usai

"Dokter mengarahkan kami untuk tinggal di rumah dan berlatih menjaga jarak sosial," kata warga bernama Sing Laya.

“Kami tidak punya kamar pribadi di rumah kami. Desa memutuskan agar kami mengisolasi diri dan akhirnya kami hidup di atas pohon. Ini adalah kemauan kami sendiri dan kami baik-baik saja di sini. Tidak ada masalah," tuturnya.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Independent, Selasa 31 Maret 2020, dilaporkan bahwa penduduk India yang berjumlah 1,3 miliar diperintahkan tinggal di rumah sampai 15 April 2020 oleh Perdana Menteri Narendra Modi.

Baca Juga: Disdik Bekasi Kompak Perpanjang Masa Belajar di Rumah 2 Pekan

Aturan pemerintah India yang mencanangkan lockdown telah mengakibatkan ratusan ribu orang menjadi pengangguran dan mendorong eksodus pekerja dari kota ke desa.

Dengan akses bus dan kereta yang ditutup, banyak orang berjalan kaki. Hal itu meningkatkan kekhawatiran mereka akan menyebarkan virus corona ke desa yang fasilitas kesehatannya sangat terbatas.

Pada Minggu 29 Maret 2020, polisi di kota barat Surat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan pekerja yang menuntut agar diizinkan pulang ke daerah tempat mereka tinggal di India.

"Para pekerja menolak beranjak dan mulai melempari batu ke arah polisi," kata Wakil Komisaris Surat, Vidhi Chaudhari. Dilaporkan petugas menahan 93 orang karena melanggar perintah lockdown.

Narendra Modi meminta maaf atas aturan lockdown 21 hari yang ditetapkan secara tiba-tiba. Dia mengatakan bahwa tidak punya pilihan.

Kementerian kesehatan India melaporkan total 1.071 kasus virus corona dan 29 kematian yang dikonfirmasi dalam pembaruan terakhir Senin 30 Maret 2020.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x