Kunjungi Kabupaten Bekasi, Ini Pesan Ridwan Kamil Kepada Pengelola Kawasan Industri

- 5 September 2020, 10:10 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil didampingi Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja saat melakukan jumpa pers dengan awak media usai memberikan pengarahan kepada perwakilan kawasan industri, di Kantor Bupati Bekasi, Sukamahi, Cikarang Pusat, Jumat, 4 September 2020.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil didampingi Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja saat melakukan jumpa pers dengan awak media usai memberikan pengarahan kepada perwakilan kawasan industri, di Kantor Bupati Bekasi, Sukamahi, Cikarang Pusat, Jumat, 4 September 2020. /Humas Pemkab Bekasi

PR BEKASI - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan kunjungan ke PT Suzuki Plant di Kawasan Industri Greenland International Industrial Center (GIIC) Kota Deltamas, Sukamahi, Cikarang Pusat pada Jumat, 4 September 2020.
 
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resemi Pemkab Bekasi, kunjungan tersebut dalam rangka monitoring dan koordinasi penanggulangan klaster baru COVID-19 di 22 kawasan industri Kabupaten Bekasi.
 
Usai meninjau pabrik PT Suzuki Plant Deltamas, Ridwan Kamil didampingi Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja dan Sekda Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri menyampaikan pengarahan kepada perwakilan kawasan industri di ruang rapat bupati, Komplek Pemkab Bekasi.

Baca Juga: BLT Tahap II Mulai Disalurkan, Ida Fauziyah Minta Kerjasama Perusahaan Beri Data yang Sesuai

Ridwan Kamil menyampaikan, munculnya klaster baru COVID-19 di kawasan industri merupakan hal yang sangat serius sehingga dalam dua minggu ke depan,  semua sumber daya dari Pemprov Jawa Barat akan digeser untuk penanggulangan kasus COVID-19 di Bekasi dan Karawang.
 
Ia juga menyebutkan, protokol di kawasan industri sejauh ini sudah sangat ketat, namun pola perilaku karyawan sepulang kerja yang belum termonitor.
 
“Saya minta semua karyawan di pabrik-pabrik wajib mengisi buku harian, setiap pagi absen dan mengisi kemana saja sepulang kerja. Nanti gugus tugas di pabrik atau kawasan industri yang menganalisa, pola-pola mana dari kegiatan karyawan itu yang berisiko,” kata Ridwan Kamil.
 
Pihaknya juga meminta pabrik-pabrik di kawasan industri melakukan tes swab PCR kepada karyawan secara mandiri yang dijadikan sebagai investasi dan bukan sebagai beban, karena kalau operasional perusahaan lancar maka produktivitas tidak akan terganggu.

Baca Juga: Timnas U-19 Akan Beradu Kekuatan Lawan Bulgaria, Shin Tae-yong: Ini Tidak Akan Mudah bagi Kami

“Ruang-ruang (di pabrik) yang tidak berventilasi tolong dibobok, diperbaiki, dan dibikin jendelanya. Dan kalau bisa tidak ada ruang merokok lagi, karena hasil temuan kita, dari tempat merokok itu terjadi juga penularan,” ucapnya.
 
Ridwan Kamil juga meminta apabila terjadi penularan COVID-19 di perusahaan agar dilakukan Work From Home. 
 
“Tidak harus ditutup seluruh kawasannya, cukup diblok tempat terjadinya penularan atau keterpaparan,” ujarnya.
 
Selain itu kawasan industri atau pabrik-pabrik juga diminta membuat ruang isolasi mandiri sehingga ketika ada karyawan yang terpapar tidak dibebankan semuanya kepada ruang isolasi milik pemerintah daerah.

Baca Juga: Merasa Berat karena Tarif Tol Cipularang dan Padaleunyi Naik, Ridwan Kamil Protes ke Jasa Marga 

“Jangan membebankan semuanya kepada ruang isolasi yang dikelola oleh pemda, yang saat ini difokuskan untuk pasien non-industri dulu,” kata Kang Emil.
 
Sementara itu Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan, penularan COVID-19 di kawasan industri Kabupaten Bekasi terjadi begitu cepat sehingga level risiko untuk Kabupaten Bekasi pada akhir Agustus 2020 berubah dari level sedang atau oranye menjadi risiko tinggi atau merah.
 
“Perkembangan kasus satu minggu terakhir ini ada 544 kasus yang merupakan kontribusi dari perusahaan-perusahaan yang melaksanakan swab secara mandiri, yang hasilnya ternyata luar biasa peningkatannya sehingga perlu penanganan khusus,” kata Eka Supria Atmaja.

Baca Juga: Film 'Dawuk' Produksi Pelajar Asal Cilacap Menang, Tandai Sineas Muda Indonesia Sangat Bertalenta

Bupati menegaskan, pemerintah daerah bersama Forkopimda terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan klaster baru COVID-19 di kawasan industri.
 
Selain itu, Pemkab Bekasi juga melakukan langkah pencegahan di tengah masyarakat untuk meminimalisir meluasnya penularan COVID-19.
 
“Pemerintah Kabupaten Bekasi sangat serius dalam pencegahan dan penanganan COVID-19, termasuk melibatkan masyarakat dengan membentuk satgas COVID-19 di masing-masing lingkungan, termasuk sosialisasi penggunaan masker dan yang lainnya,” ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Pemkab Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x