Jual Pakan Ikan Hias di Tengah Pandemi, Pemuda Bekasi Ini Miliki Omset hingga Jutaan Rupiah

- 4 Oktober 2020, 16:01 WIB
Haris Naufal (21) sedang mencari pakan ikan hias untuk dijual. Minggu, 4 Oktober 2020. PikiranRakyat-Bekasi.com/M.Hafni Ali Fahmi
Haris Naufal (21) sedang mencari pakan ikan hias untuk dijual. Minggu, 4 Oktober 2020. PikiranRakyat-Bekasi.com/M.Hafni Ali Fahmi /

 

PR BEKASI- Udara dingin tidak menghentikan langkah untuk mencari rezeki di sela got dan rawa, walau banyak tumpukan sampah yang menjadi penghalang, itu hal biasa.

Di tengah merebaknya Virus Corona, begitu sulitnya mendapatkan pekerjaan, pemuda lulusan SLTA ini rela mencari pakan ikan disela kekosongan waktu.

Haris Naufal (21), warga Kampung Ceger, Desa Sukadarma, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengisi kekosongannya dengan mencari pakan ikan.

Baca Juga: Stasiun Cisauk Miliki Intergrasi Baik, Menhub Sebut Pengguna Transportasi Baru Sekitar 30 Persen

Pukul 4.00 pagi, Haris harus mulai beraksi, bersama teman-temanya, Haris menempuh jalan sekitar 5 KM menelusuri got dan rawa di kampung halaman.

Dengan peralatan sederhana, seperti ember, serokan, dan senter adalah alat utama untuk mencari pakan ikan, hasil penangkapannya, Haris jual lagi pada siang hari.

"Cari kerjaan susah, pabrik banyak disini, sudah melamar pekerjaan kesana kemari tapi belum ada panggilan, untuk mengisi kekosongan saya mencari pakan untuk ikan hias kepeternak dan penghobi," ucap Haris, Minggu pagi, 4 Oktober 2020.

Baca Juga: RUU Cipta Kerja Sudah di Ujung Tanduk, Partai Demokrat: Pemerintah Telah Mengabaikan Akal Sehat

Keseharian Haris sebagai fotografer sambilan di pesta pernikahan kini sepi order, dampak merebaknya virus Corona membuat haris kehilangan mata pencarian.

"Order motret lagi sepi, saya tidak mau membuang-buang waktu, dari pada saya tidak ada aktivitas mending saya begini, " Kata Haris.

Jenis pakan ikan hidup yang ia cari, jenis jentik nyamuk, cacing sutra, dan kutu air, walau mudah dicari jenis pakan tersebut harus diolah terlebih dahulu, lalu bias dijual.

Baca Juga: RUU Cipta Kerja Sudah di Ujung Tanduk, Partai Demokrat: Pemerintah Telah Mengabaikan Akal Sehat

Hasil penangkapanya ia bilas dengan air bersih, lalu dijual kepada pelanggan yang biasa mencari pakan untuk ikan hias peliharaannya, kalau tidak diolah para pembeli tidak mau, lantaran takut ikan miliknya sakit karena pakan yang kotor.

Banyak penghobi ikan cupang mencari jenis pakan jenis jentik nyamuk, cacing sutra, dan kutu air yang sudah diolah bersih. Karena jenis pakan tersebut banyak mengandung protein yang tinggi untuk pertumbuhan.

"Setelah saya dapatkan, semua ini saya olah lagi, saya bilas lagi dengan air bersih, soalnya kalau tidak bersih orang gak pada mau beli, lantaran takut ikannya pada mati" kata Haris.

Baca Juga: Janjikan Foto Tanpa Busana dengan Cuma-cuma, Selebgram Ini Kampanyekan Joe Biden untuk Pemilu Nanti

Selama kurang lebih 3 jam, terhitung dari mulai mencari hingga mengolah, barulah semuanya siap dipasarkan.

Dengan cara menggunakan Sosial Media Seperti Facebook, Whatsapp, dan Instagram ia memasarkan dagangannya.

Penghasilan Haris kisaran Rp100.000 hingga Rp200.000 per hari, tergantung banyak tangkapan yang ia dapatkan.

Baca Juga: Bantu Muluskan Aksi Napi Tiongkok Kabur dari Lapas Tangerang, 5 Sipir Dinonaktifkan

"Lumayan bang hasilnya buat makan sehari-hari, kalau ada sisanya buat ditabung, apalagi sekarang lagi banyak penghobi ikan hias jenis Cupang, " ucapnya. ***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x