Soroti Polemik Mulut 'Pedas' Habib Rizieq, FPI: Caranya Seperti Itu Supaya Mudah Dipahami oleh Umat

24 November 2020, 09:34 WIB
Habib Rizieq yang kerap menggunakan bahasa yang terbilang 'pedas' dalam ceramahnya. /ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/ANTARA

PR BEKASI - Banyak pihak yang berpikir bahwa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab akan menjadi lebih moderat dalam dakwah dan ceramah-ceramahnya setelah pulang dari Arab Saudi.

Namun kenyataannya saat ini dari ceramahnya yang beredar, nampaknya publik menilai ceramah Habib Rizieq terkesan lebih keras.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), Munarman menjelaskan bahwa gaya ceramah yang dipakai Habib Rizieq itu bertujuan agar audiens mudah memahaminya.

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Diam-diam Kunjungi Putra Mahkota Arab Saudi, Ingin Buka Jalur Diplomasi Lagi?

"Ketika di panggung, audiens yang hadir di depan Habib Rizieq itu spektrumnya luas, jadi saya melihatnya itu bahwa gaya ceramah dan kritik seperti itu supaya gampang dipahami oleh audiens," ucapnya.

Munarman mengaku telah sering berdiskusi dengan Habib Rizieq membahas gaya bahasanya yang terkesan di publik terlalu 'pedas'.

Namun seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Selasa, 24 November 2020, Habib Rizieq justru menjawab, "ente kalo pake bahasa sekolah gak paham tu yang dengerin kita."

Terkait dengan kekhawatiran pandangan publik terhadap Habib Rizieq dengan gaya bahasanya itu, Munarman mengungkapkan, Habib Rizieq tidak pernah memikirkan citra pribadinya.

Baca Juga: Sentil Fadli Zon yang Offside Kritik Pemerintah dan TNI, Peter Gontha: Percuma IQ 130!

"Habib Rizieq tidak pernah memikirkan dirinya sendiri , beliau ini bukan orang yang sedang membangun citra diri, itu persoalannyaHabib Rizieq itu mau apa adanya supaya audiens ngerti," ucapnya.

Munarman juga menyebut bahwa Habib Rizieq tahu kapan harus menggunakan bahasa yang 'pedas' itu dan kapan tidak.

"Anda bisa bandingkan ya, ketika Habib Rizieq ceramah di Makkah, ada videonya banyak, bandingkan dengan ceramah Habib Rizieq di Indonesia, itu berbeda," tuturnya.

"Habib Rizieq ketika mengisi forum simposium "mewaspadai kebangkitan PKI bersama para jenderal di gedung balai kartini", berbeda bahasanya, dia bisa kapan forum ilmiah, kapan forum audiens pengajian tertutup majelis ilmu, dan kapan yang dengan audiens yang bahasanya memang harus begitu," sambung Munarman.

Baca Juga: Tidak Lagi Dipimpin Donald Trump, PM Israel Sampaikan Permintaan Khusus ke Joe Biden Soal Iran

Namun Munarman menyayangkan pandangan Publik kepada Habib Rizieq yang seolah-olah menyebut dia tidak bisa menjaga lisannya.

"Ini lah problem-nya karena kita sekarang ini dalam era teknologi media sosial sehingga yang tadinya untuk konsumsi masyarakat kalangan tertentu karena ada teknologi ini dia terekspos ke mana-mana," ucapnya.

Memang Munarman mengakui, bagi masyarakat yang belum terbiasa dengan gaya ceramah Habib Rizieq akan terkaget-kaget saat mendengarnya, tapi kalau orang yang tahu dan mengikuti Habib Rizieq di setiap panggungnya, itu merupakan hal biasa.

Lebih lanjut, Munarman membantah kekhawatiran yang muncul di tengah masyarakat yang menyebut ucapan-ucapan Habib Rizieq dapat meracuni pengikutnya dan bisa saja malah melakukan hal-hal yang seperti Habib Rizieq katakan dalam ceramahnya.

Baca Juga: Lama Tak Terlihat di Televisi Usai Kasus Ario Kiswinar Mencuat, Begini Kondisi Mario Teguh Sekarang

"Saya kira masyarakat Indonesia tidak begitu saja terpengaruh, karena kan ceramah Habib Rizieq ini sejak 98 memang begitu sebetulnya, Habib Rizieq ini kan sebetulnya mengawali karir ceramah itu dari kampung ke kampung dan tidak pernah kejadian itu kemudian membuat masyarakat itu jadi terprovokasi," tuturnya.

Munarman menjelaskan bahwa masyarakat telah memahami konteks untuk membedakan mana yang hak dan batil.

"Tapi untuk bertindak lebih jauh itu saya melihat baik dari pengalaman dan fakta, itu mesti ada pengorganisasian untuk menggerakan sebuah kelompok dan komunitas massa," tutup Munarman.

Perlu diketahui, beberapa waktu yang lalu telah beredar video ceramah Habib Rizieq yang menyebut para penghina ulama dan nabi pantas dipenggal sebagai upaya tindakan tegas.

Baca Juga: Bongkar IQ Fadli Zon dan Ingatkan Tak 'Off Side' Kritik TNI, Peter Gontha: Gue Tetap Temen Lu kan?

Dalam video berdurasi 40 detik itu, Habib Rizieq meminta agar pihak kepolisian menindak tegas orang yang terlibat kasus penghinaan terhadap Ulama dan Nabi.

Habib Rizieq dalam ceramahnya pun menyinggung kasus pemenggalan seorang guru di Prancis bernama Samuel Paty pada Oktober 2020.

Kepala Samuel Paty dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Akbar Faizal Uncensored

Tags

Terkini

Terpopuler