Eri-Armudji Pasang Wajah Tri Rismaharini di Media Kampanye, Pengamat: Unik untuk Perkuat Branding

24 November 2020, 19:43 WIB
Baliho Paslon Nomor Urut 1 Eri Cahyadi dan Armuji yang menyertakan gambar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. /ANTARA/HO-Media Center Eri-Armuji/ANTARA

PR BEKASI - Sebagai sosok yang telah mengenal dekat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Nomor Urut 1 Eri Cahyadi dan Armuji memanfaatkannya dengan menonjolkan sosok Tri Rismaharini dalam setiap konten kampanyenya.

Paslon Nomor Urut 1 menyerukan tagline "Meneruskan Kebaikan" di setiap baliho dan spanduk kampanyenya.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik sekaligus peneliti Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam menilai bahwa model kampanye seperti itu bisa menjadi positioning unik dalam mindset pemilih di Surabaya.

Baca Juga: Beri Nasihat Penting untuk Umat, NU Unggah Video Sebut Tukang Sapu Masjid Lebih Utama dari Imam

"Bisa jadi karena melihat kepuasan terhadap kinerja Bu Risma yang juga unik dan masuk kategori tinggi untuk kepala daerah. Bahkan survei Oktober menunjukkan 90 persen, sebuah angka yang tidak biasa bagi kepala daerah di era pandemi," kata Surokim Abdussalam di Surabaya, Selasa, 24 November 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurutnya, model kampanye tersebut cukup unik untuk memperkuat branding yang lebih variatif, tapi untuk mematik sikap para pemilih tentu harus diperkuat dengan kemandirian.

Dia mengatakan, program-program milenial menjadi bagian penting untuk ditonjolkan guna penguatan posisi Paslon.

"Program kampanye meneruskan prestasi baik akan tetap bisa memantik perhatian dan cukup persuasif bagi pemilih heterogen Surabaya yang cukup fanatik terhadap Wali Kota Risma," kata Surokim.

Baca Juga: Tak Terima Balihonya Dicopot, Simpatisan Habib Rizieq Mengaku Siap Pasang Ribuan Baliho

Surokim juga mengatakan, Eri Cahyadi terlihat menonjolkan gaya kampanye humanis-relegius dan persuasif, sedangkan Armuji menonjolkan gaya Suroboyoan yang lugas dan blokosuto (terus terang).

"Sebuah kombinasi gaya kampanye yang unik, mengabungkan antara high context campaign atau banyak menggunakan metafora pesan-pesan yang implisit, dan low context campaign atau pesan yang disampaikan to the point, tidak berputar-putar," tutur Surokim.

"Gaya kampanye ini bisa jadi melihat representasi pemilih Surabaya yang mayoritas nasionalis relegius," sambungnya.

Menurut dia, kombinasi itu menarik dan menjadi sesuatu yang patut dicermati. Apalagi perkembangan pemilih milenial dan pemilih rasional juga berkembang signifikan, maka gaya kampanye seperti ini akan memberi nuansa baru untuk Surabaya.

Baca Juga: DKI Jakarta Ada di Urutan Lima Besar Kasus Covid-19, Satgas Minta Anies Tindak Pelanggar Protokol

Sementara itu, Direktur Riset SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting), Deni Irvani menilai, gaya dan model kampanye Eri Cahyadi dan Armuji lebih efektif dalam mendongkrak elektabilitas.

"Ada beberapa faktor Eri-Armuji unggul dari Paslon Nomor Urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman, di antaranya adalah konten alat peraga kampanye (APK) dan kampanye Eri-Armudji lebih menarik dan membuat warga mudah mengingatnya," kata Deni Irvani.

Deni mengatakan, tim kampanye Eri-Armuji lebih bisa memanfaatkan sarana dan prasana serta waktu untuk menyosialisasikan.

Contohnya adalah, tingginya akses internet di Surabaya, bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi program Eri-Armuji melalui dunia maya.

Baca Juga: Foto Anies Baswedan Baca Buku Viral, Wagub DKI: Sikapi secara Bijak

"Cara menawarkan program tim Eri-Armuji tidak monoton. Melalui konten-konten yang menarik dan lebih bervariasi bisa memikat hati pemilih. Hasil, popularitas dan elektabilitas Eri-Armuji mampu menyalip Machfud Arifin-Mujiaman meski Paslon Nomor 2 ini start lebih dulu," ujar Deni.

Dari hasil survei terbaru yang dirilis SMRC pada Minggu, 22 November 2020, elektabilitas Eri-Armuji dinyatakan lebih unggul dibandingkan lawannya Machfud Arifin-Mujiaman.

Eri-Armudji berhasil meraih angka 48,5 persen, sedangakan Machfud Arifin-Mujiaman meraih angka 37,3 persen. Artinya, ada selisih dua digit, tepatnya sekitar 11,2 persen.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler