Ngaku Salah Ucap Tahun, Firli Bahuri: Maksudnya Saya Baca Why Nations Fail Tahun 2012

25 November 2020, 06:47 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri mengaku salah ucap tahun terkait buku yang ia baca yakni Why Nations Fail. /ANTARA/HO-KPK/am./Kolase foto dari ANTARA dan Instagram/@aniesbaswedan

PR BEKASI – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, setelah dikritik warganet, akhirnya mengklarifikasi bahwa dirinya salah mengucap tahun soal buku Why Nations Fails yang ia baca, seharusnya pada tahun 2012 bukan 2002.

“Nah, saya sudah lama baca buku itu, maksudnya saya baca Why Nations Fail tahun 2012, buku ini yang saya maksud,” kata Firly Bahuri dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 24 November 2020 dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Firli Bahuri mengaku buku Why Nations Fail yang dibacanya itu adalah edisi pertama yang diterbitkan di Inggris Rata pada 2012 dan bukan terjemahan versi Bahasa Indonesia.

Baca Juga: Serdy Ephy Fano Kembali Dicoret dari Timnas U-19 karena Indisipliner, Ketum PSSI: Jangan Main-main 

“Buku Why Nations Fail yang saya maksud yang saya sudah baca pada tahun 2012, edisi asli yang di-publish pertama di Inggris raya tahun 2012 (bukan terjemahan Indonesia). Bukunya masih saya simpan di perpustakaan saya,” tutur Firli Bahuri.

Sebelumnya, Firli Bahuri menjadi sorotan usai menyinggung soal buku How Democracies Die yang dibaca oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu yang lalu.

Firly Bahuri mengaku sudah membaca buku tersebut pada 2002. Ia pun menyebutkan bahwa buku itu adalah buku lama.

“Kemarin saya lihat ada di media, Pak Anies membaca How Democracies Die. Sebelum itu ada bukunya Why Nations Fail, itu sudah lama saya baca pak, tahun 2002, saya sudah baca buku itu,” kata Firli dalam acara Serah Terima Barang Rampasan dari KPK, Selasa 24 November 2020.

Baca Juga: Tidak Ada Habisnya, Dewi Tanjung Kini Kirimkan Karangan Bunga Duka Cita ke Rumah Habib Rizieq 

“Kalau ada yang baru baca sekarang, kayak baru bahwa itu (sebenarnya) udah lama. Nah makanya banyak yang mengkritisi. Udah lama buku itu pak,” sambungnya.

Namun, ternyata buku yang disebutkan Ketua KPK itu, yakni buku How Democracies Die baru terbit pada tahun 2012 dan buku Why Nations Fail pun terbit tahun 2018.

Akibat ucapanNYA tersebut, nama Firli Bahuri pun ramai dibahas oleh warganet. Bahkan tercatat trending topik di Twitter pada Selasa, 24 November 200

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah sebuah foto di Instagram dan Twitter yang menunjukan dirinya tengah bersantai pada Minggu pagi, 20 November 2020.

Baca Juga: Jalan Inspeksi Kalimalanv Belum Optimal Digunakan Dua Lajur, Dishub Akan Pasang Rambu Lalu Lintas 

Dalam unggahan foto tersebut, Anies Baswedan tengah duduk di kursi kayu dengan rak buku kayu di belakangnya. Terlihat juga figura foto dia dan keluarga serta furnitur lainnya.

Anies Baswedan duduk sambil membaca buku berjudul “How Democracies Die” yang ditulis oleh Steven Levitsky dan Daniel Ziblat.

Unggahan Anies pun mendapatkan banyak tanggapan terutama terkait buku yang sedang dia baca.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler