Pesan Lamanya Jawab Cibiran Hari Ini, Anies Baswedan: Tugas Saya Jawab Setiap Kritikan dengan Karya

25 November 2020, 07:37 WIB
Anies Baswedan menikmati akhir pekan dengan membaca buku berjudul "How Democracies Die" yang ditulis Steven Levitsky. /Twitter @aniesbaswedan

PR BEKASI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan situasi mengapa dirinya sering mendapat sembarang kritikan selama menjadi Gubernur yang mengatasnamakan janji Anies-Sandi.

Menurut Anies, sembarang kritikan tersebut dibuat atas imajinasi dan indikator ukuran individu yang kehilangan objektivitasnya karena janji Anies-Sandi tertuang dalam tulisan sebanyak 23 buah.

23 janji tersebut, lanjut Anies Baswedan, meliputi perumahan, transportasi hingga reklamasi.

Baca Juga: Kemenag Siap Terbitkan Naskah Khutbah Jumat, Fadli Zon: Mau Disesuaikan Selera?

"Janji itu tertulis. Kami memiliki 23 janji. Jangan membuat imajinasi sendiri, kalau membuat imajinasi sendiri lalu mengukur sendiri nanti kehilangan objektivitas. Lihat janjinya, dari mulai perumahan, transportasi hingga reklamasi," tutur Anies Baswedan.

Maka dari itu, Anies Baswesan berpesan untuk membaca janji Anies-Sandi tersebut sebelum mengeluarkan kritikan.

Anies Baswedan juga menambahkan, dirinya tidak berada dalam posisi untuk menjawab kritikan tersebut dengan kata-kata melainkan dengan karya-karya.

"Saya saat ini tidak dalam posisi untuk menjawab dengan kata-kata. Tugas saya sekarang adalah menjawab setiap kata-kata dengan karya-karya. Nantinya publik Jakarta menilai dulu janji apa hasilnya apa dalam waktu 5 tahun," kata Anies Baswedan dalam kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 25 November 2020.

Baca Juga: 25 Quotes dari Tokoh Dunia yang Cocok Dibagikan di Hari Guru Nasional Hari Ini

Sebagai informasi, pernyataan Anies Baswedan tersebut ia lontarkan pada acara ILC yang diselenggarakan tahun 2019.

Dalam upayanya mewujudkan janji-janji tersebut, Anies Baswesan mengungkap, cara yang dilaksanakannya  berdasarkan pendekatan 3 fase.

Tiga fase tersebut terdiri dari gagasan, narasi, dan karya. Anies Baswedan mengaku, dirinya bekerja berdasarkan urutan 3 fase tersebut.

"Dalam mengerjakan Jakarta ini, saya selalu  menggunakan pendekatan 3 fase. Saya tidak mau hanya kerja, tapi ada gagasan. Kedua ada narasi, baru ada karya," ucap Anies Baswedan.

Baca Juga: Selamat Hari Guru Nasional, Nadiem Makarim Akan Buka Seleksi Guru PPPK Berdasarkan Kebutuhan

Sebagai contoh, Anies membeberkan data jumlah kendaraan umum dan jumlah rute transjakarta di DKI Jakarta selama masa jabatannya.

"Tahun 2017, penumpang kendaraan umum 145 juta. Tahun 2018 meningkat jadi 190 juta, tambah 45 juta dalam satu tahun. Tahun 2019 diproyeksikan 260 juta. Dan rute transjakarta dari angka 121 rute tahun 2017, tahun ini naik hampir 2 kali lipat menjadi 210 rute," ujar Anies Baswedan.

Anies menambahkan, karya hasil kerjanya akan dirasakan oleh masyarakat berupa pengalaman, bukan sekadar retorika semata.

"Semua itu bukan untuk dijelaskan dengan kata-kata. Nantinya masyarakat akan merasakan lewat pengalaman, bukan semata-mata karena aksi komunikasi," tutur Anies Baswedan.

Baca Juga: Tidak Ada Habisnya, Dewi Tanjung Kini Kirimkan Karangan Bunga Duka Cita ke Rumah Habib Rizieq

Oleh karena itu, Anies Baswedan menyampaikan akan menuntaskan program yang sudah ada, melaksanakan janji-janjinya, san menghadirkan solusi suatu permasalah yang melibatkan peran masyarakat.

"Jadi target kami menuntaskan yang sudah ada InsyaAllah kami tuntaskan sebaik-baiknya, semua yang jadi janji InsyaAllah  akan kami laksanakan, dan semua yang jadi masalah InsyaAllah nantinya diberi solusi. Tapi dengan catatan, solusinya sama-sama dari masyarakat," kata Anies Baswedan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ILC

Tags

Terkini

Terpopuler