Kecam Teror di Sigi, Syekh Ali Jaber: Muslim Maupun Non-muslim Berhak Rasakan Hak Aman di NKRI

2 Desember 2020, 10:13 WIB
Syekh Ali Jaber. /YouTube/Syekh Ali Jaber /Youatube/Syekh Ali Jaber

PR BEKASI – Aksi keji teroris yang menyebabkan empat orang terbunuh serta beberapa rumah terbakar di Sigi, Sulawesi Tengah, pekan lalu. Menyita perhatian publik dan pemerintah.

Kini giliran ulama besar dan pendakwah Syekh Ali Jaber yang mengungkapkan pendapatnya.

Ia mengaku prihatin atas kejadian di Sigi dan ikut berduka cita kepada seluruh umat Kristen di seluruh Indonesia. Syekh Ali Jaber pun mengungkap bahwa ini tidak ada kaitanya dengan agama apapun apalagi Islam.

Baca Juga: Sebelum Bertolak ke Inggris, Tim Garuda Select Dapat Dukungan dari Iwan Fals

"Saya memastikan tidak ada hubungan sama sekali dengan agama manapun, apalagi agama Islam, jutru Islam menentang perilaku seperti ini dan tidak membenarkan perbuatan seperti ini," ucap Syekh Ali Jaber, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com di akun Instragam @syekh.alijaber, Rabu, 2 Desember 2020.

Ia pun menyinggung bahwa aksi yang dilakukan oleh kelompok Mujahidin Timur Indonesia (MIT) walaupun mengatasnamakan jihad tetapi sesungguhnya jahat.

"Walaupun mengatasnamakan nama jihad dan sesungguhnya itu jahat," ucapnya.

Baca Juga: Instruksikan Banser Jaga Rumah Orang Tua Mahfud MD, Ketum GP Ansor: Ini Sudah Jadi Tanggung Jawab

Syeih Ali Jaber pun mengingatkan bahwa Allah SWT telah menggambarkannya di dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 32, 33, dan 34. Ia memastikan perilaku yang dilakukan MIT membuat kerusakan di Bumi adalah perbuatan yang sangat tidak di ridai Alloh SWT.

Ia pun mengutuk keras kejadian tersebut dan menyampaikan baik muslim dan non-muslim pun berhak merasakan nikmat aman damai sejahtera di Indonesia.

"Saya mengutuk keras terhadap kejadian ini dan saya harap seluruh masyarakat Indonesia yang muslim maupun non-muslim berhak kita berhak merasakan aman damai sejahtera," ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Miris dengan Kondisi Indonesia, Ari Wibowo: Musuh Kita Negara Lain, tapi Masih Sibuk Melawan Sesama

Terkait hal ini pemerintah pun telah mengambil respons, pemerintah seperti yang disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, telah memerintahkan aparat keamanan melalui Satgas Operasi Tinombala untuk melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap para pelaku.

"Agar secepatnya dilakukan proses hukum yang tegas terhadap mereka," kata Mahfud MD.

Operasi ini akan dipimpin oleh Polri yang dibantu oleh TNI dalam Satgas Tinombala.

Baca Juga: Bima Arya Kunjungi Pak Mahfud yang Saat Ini Terbaring Sakit, Aksi Nyentriknya Buat Masyarakat Rindu

Dia kembali menegaskan peristiwa itu bukan perang suku apalagi perang agama, tetapi ini dilakukan oleh kelompok kejahatan yang bernama MIT yang dipimpin oleh Ali Kalora dan tidak bisa disebut mewakili agama tertentu.

"Ini sebenarnya adalah upaya pihak-pihak tertentu untuk meneror dan menciptakan suasana yang tidak kondusif dengan tujuan menciptakan kekacauan yang bisa mengoyak persatuan dan memecah belah bangsa," tuturnya.

Dalam kesempatan itu Mahfud juga mengingat kepada tokoh agama, berharap agar menyebarluaskan pesan-pesan damai kepada masyarakat karena sejatinya agama apapun hadir di dunia ini untuk membangun perdamaian dan persaudaraan.

Baca Juga: Tuding Melempem Tindak Premanisme PA 212, Teddy Gusnaidi Kritik Pedas Mahfud MD

Dia juga mengimbau kepada seluruh warga, khususnya masyarakat Kabupaten Sigi, Sulteng agar tidak terpancing oleh upaya-upaya provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Tags

Terkini

Terpopuler