Sentil Jokowi Soal 'Cuti' ILC, Rizal Ramli: Dibandingkan Habibie dan Gus Dur, Ini Gak Ada Apa-apanya

16 Desember 2020, 18:21 WIB
Rizal Ramli (kanan) yang turut mengomentari pemerintahan Jokowi soal ILC yang akan diliburpanjangkan dahulu. /Kolase dari Setkab.go.id dan Maritim.go.id

PR BEKASI - Ekonom senior Rizal Ramli turut mengomentari presiden Joko Widodo sekaligus acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang sementara ini cuti terlebih dahulu karena sejumlah alasan.

Manajemen tvOne telah memutuskan untuk mencutipanjangkan program talkshow tersebut.

"Dear Pencinta ILC: Sekalian kami umumkan edisi ini adalah episode terakhir akhir tahun ini dan merupakan episode perpisahan. Sebab mulai tahun depan berdasarkan keputusan manajemen TV One, ILC dicutipanjangkan sementara waktu," kata Karni Ilyas.

Baca Juga: Ajak Masyarakat untuk Sabar dan Ikhtiar Aa Gym: Di Balik Penciptaan Virus Ini Pasti Ada Hikmahnya

Menanggapi hal tersebut, Rizal Ramli menyampaikan rasa prihatinnya terhadap apa yang terjadi kepada ILC yang baru saja 'bercerai' dengan tvOne.

"Saya prihatin sekali dengan apa yang terjadi dengan ILC, ILC ini sebetulnya biasa-biasa aja, beberapa misalnya malah penuh debat yang asal rame doang, tapi juga banyak yang kita bisa belajar," tuturnya.

Sehubungan dengan ditutupnya ILC, dirinya mengaku bingung kenapa pemerintahan Jokowi saat ini seolah-olah takut dengan kritik.

"Nah saya bingung, kok ini yang kuasa takut sama model begini doang, harusnya biasa aja, kalau dibandingkan kritik dan bullying terhadap pemerintahan Habibie sama pemerintahan Gus Dur, hari ini gak ada apa-apanya," ucapnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Mahfud MD Penyebab Kerumunan FPI, Teddy Gusnaidi: Jangan Menyalahkan Pihak Lain!

Rizal Ramli menyebutkan bahwa di era Gus Dur dan Habibie, kritik-kritik yang diterima mereka sangatlah pedas.

"Sama Gus Dur itu kasar sekali, cacatnya, butanya, segala macam dipersoalkan, Habibie juga, tapi dua pemimpin itu, memang demokratis," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube ILC, Rabu, 16 Desember 2020.

Dirinya menyampaikan bahwa para mantan presiden tersebut bukannya membatasi kritik masyarakat tapi mereka memiliki solusinya masing-masing untuk mengatasinya.

"Kalau Habibie cara solusinya, dia gak pernah lihat TV Indonesia, gak pernah baca koran Indonesia, silakan mereka mau ngomong apa," ucapnya.

Baca Juga: PLN Digitalisasi Listrik, Erick Thohir Sebut Smart Grid dan Smart Meter Kunci Subsidi Tepat Sasaran

"Kalau Gus Dur mah egp emang gua pikirin, kalau bagus kritiknya kita terima, tapi kalau nggak ya kita cuekin aja, toh yang kuasa pemerintah, justru kebebasan untuk berpikir, untuk berpendapat, itu justru akan membuat demokrasi lebih bermanfaat," sambung Rizal Ramli.

Justru menurut kacamata seorang Rizal Ramli, fenomena ini menunjukkan bahwa pemerintahan Jokowi sedang bermasalah.

"Jadi saya ngeliatnya sederhana, ini menunjukkan yang kuasa semakin panik, semakin tidak percaya diri, semangat otoriternya semakin menggebu-gebu, takut sama bayangannya sendiri," tuturnya.

Tak hanya Rizal Ramli, politikus Gerindra Fadli Zon turut mengapresiasi peran ILC sebagai mediasi antara sejumlah tokoh publik dengan masyarakat.

Baca Juga: Soal Kerumunan FPI di Sejumlah Wilayah, Ridwan Kamil: Ini Dimulai Sejak Adanya Statement Pak Mahfud 

"Terima kasih atas peran ILC selama ini," ucap Fadli Zon.

Fadli Zon menilai demokrasi telah dimatikan dengan pengumuman episode terakhir ILC.

"Kelihatannya demokrasi memang telah dimatikan," kata Fadli Zon.

Kemudian pengamat politik Said Didu juga menyampaikan komentarnya.

Ia menilai, berita tersebut adalah berita duka yang membuat komentarnya bernuansa kesedihan.

Baca Juga: Dubes RI: Zolicol Bantu Produk Indonesia Lebih Cepat Mendunia

"Innanillahi," ujar Said Didu

Said Didu juga melontarkan kalimat perpisahan kepada Karni Ilyas terkait berita ILC tidak akan tayang tahun depan.

"Selamat jalan. Sampai ketemu di Etihad bang Karni Ilyas," tutupnya***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler