Mimpi Bertemu Rasulullah Dipolisikan, Bintang Emon Bingung: Aneh, Sulit Banget untuk Pembuktiannya

17 Desember 2020, 14:25 WIB
Bintang Emon merasa bingung dengan pemolisian kasus Ustaz Haikal Hassan hanya karena bermimpi bertemu Rasulullah. /Twitter/@bintangemon

PR BEKASI - Sekretaris Jenderal HRS Center Haikal Hassan secara resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait ucapannya yang mengaku telah bermimpi didatangi dan dibisiki oleh Rasulullah SAW.

Haikal Hassan dilaporkan atas dugaan menyebarkan berita bohong dan penistaan agama yang menyebabkan keonaran dan rasa kebencian.

Kabar pelaporan tersebut pun hingga kini masih menjadi perbincangan hangat di jagat maya.

Baca Juga: Sambut Baik Vaksin Covid-19 Gratis, DPR: Jangan Sampai Kendor, Apalagi Teledor

Pasalnya, sejumlah pihak menilai pelaporan tersebut tidak seharusnya terjadi karena tidak ada yang salah jika seseorang mengaku mimpi bertemu Rasulullah.

Hal senada juga disampaikan oleh komika Bintang Emon yang menilai bahwa kasus mimpi bertemu Rasulullah itu aneh untuk dipolisikan.

Karena menurutnya, akan sangat sulit untuk membuktikan kebenaran mimpi tersebut nantinya.

"Gua sih setuju, kalau kasus mimpi bertemu Rasul tuh aneh untuk dipolisikan. Karena sulit banget untuk pembuktiannya," kata Bintang Emon, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter @bintangemon, Kamis, 17 Desember 2020.

Baca Juga: Tak Ingin Kasus Donald Trump Terulang, Joe Biden Ubah Protokol Kesehatan Gedung Putih

Meski demikian, Bintang Emon berharap agar proses hukum tetap berjalan adil nantinya. Dia pun meminta agar orang yang berkata mimpi bertemu Rasulullah tetap dijamin keamanannya.

"Tapi harus adil nantinya, kalau orang lain yang gak sesuai ekspektasi bilang mimpi bertemu Rasul, harus tetap dijamin keamanannya," kata Bintang Emon.

Sementara itu, Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid selaku pihak yang mendukung adanya pelaporan tersebut, menjelaskan bahwa pelaporan tersebut bukan karena perkara mimpinya, tapi pencatutan nama Rasulullah.

Apalagi jika mimpi yang mencatut nama Rasulullah itu disalahgunakan untuk membela orang-orang yang melawan penegak hukum.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Gratis, Wiku: Pihak RS Jangan Lakukan Promosi, Tunggu Arahan Pemerintah!

Dia pun menegaskan bahwa tujuan pelaporan tersebut adalah untuk mencegah adanya cerita-cerita yang berbau kebohongan. Apalagi selama ini tidak ada yang tahu seperti apa wajah Rasulullah.

"Jadi poinnya soal pelaporan untuk mencegah agar cerita-cerita dugaan yang berbau kebohongan dan hoax tidak lagi diteruskan, jangan ada dusta, karena dusta itu akan membawa kemudaratan, membawa perpecahan, apalagi ini menyangkut nama baik Rasulullah," cuit Muannas Alaidid di Twitter, Rabu, 16 Desember 2020.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler