Mengaku Kecewa dengan Prabowo, Fahri Hamzah: Beliau Tak Pernah Tampak untuk Damaikan Keadaan

24 Desember 2020, 08:39 WIB
Fahri Hamzah. /Instagram.com/@fahrihamzah

PR BEKASI - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah turut menyoroti keberadaan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Dia mengatakan, tak keberatan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat lawan politiknya pada Pilpres 2019 lalu, bahkan dia ikut mendukung keputusan Jokowi tersebut.

Karena menurutnya, saat ini bangsa Indonesia memerlukan adanya persatuan dalam melawan sejumlah permasalahan yang ada.

Baca Juga: Arief Poyuono Minta Prabowo Mundur, Najwa Shihab: Ini Bukan karena Sekarang Gak Dapet Jabatan Kan?

"Saya termasuk yang mendukung Presiden @jokowi menggunakan hak prerogatifnya mengangkat mantan lawan politiknya masuk kabinet demi rekonsiliasi. Kita perlu persatuan melawan krisis ini," kata Fahri Hamzah, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @Fahrihamzah, Rabu, 23 Desember 2020.

Namun, Fahri Hamzah kecewa karena meskipun para pesaing politik sudah bersatu, tapi perseteruan tak kunjung dihentikan.

"Tapi saya kecewa karena perseteruan tak dihentikan. Saya juga kecewa atas hilangnya inisiatif," ujar Fahri Hamzah.

Baca Juga: Kecewa dengan Prabowo yang Tidak Mendamaikan Keadaan, Fahri Hamzah: Padahal Beliau Jantung Oposisi

Lebih lanjut, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa dia merasa kecewa pada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang tak pernah muncul untuk mendamaikan keadaan.

"Kekecewaan pertama saya titipkan kepada Pak
@prabowo yang tidak tampak menggunakan celah yang ada untuk mendamaikan keadaan," kata Fahri Hamzah.

Menurutnya, seharusnya Prabowo Subianto mengajak pemerintah untuk merangkul oposisi bukan memusuhinya. Apalagi, sejak dulu Prabowo dikenal sebagai jantung oposisi.

Baca Juga: Ungkap Fakta Menarik, Jubir Prabowo Sebut Wamenhan Baru Sudah Akrab dengan Bosnya Sejak Lama

"Padahal, beliau adalah jantung kekuatan oposisi. Harusnya sebagai pejabat politik dan keamanan beliau bisa mengajak pemerintah merangkul oposisi bukan memusuhinya," kata Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah lantas membeberkan sikap diam Prabowo di beberapa kesempatan, salah satunya saat kisruh anggota militer aktif yang ikut campur dalam politik sipil.

Meski tak menyebut nama, kuat dugaan ini terkait dengan tindakan Pangdam Jaya beberapa waktu lalu yang menginstruksikan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: KALEIDOSKOP 2020 - 8 Peristiwa di 2020 yang Menyebabkan Banyak Korban Meninggal di Dunia

"Bahkan, ketika seorang militer aktif secara overaktif berkali-kali ikut campur dalam politik keamanan sipil, beliau juga diam," ujar Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah lantas mempertanyakan alasan sikap diamnya Prabowo Subianto atas sejumlah permasalahan akhir-akhir ini.

Padahal menurutnya, Prabowo Subianto harus mendampingi Jokowi dan menjelaskan kepadanya bahwa saat ini militer tidak boleh ikut campur dalam dunia politik.

Baca Juga: Ngabalin Jalani Pemeriksaan di Polda Metro Jaya sebagai Pelapor terkait Pencemaran Nama Baik

"Seharusnya beliau mendampingi Presiden untuk menjelaskan bahwa dalam demokrasi kita sekarang, militer harus berada di belakang. Pak Menhan ada apa?," kata Fahri Hamzah.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler