Analisis Tren Covid-19 Januari 2021, Syaiful Huda Minta Pemerintah Kaji Ulang Sekolah Tatap Muka

1 Januari 2021, 15:27 WIB
Komisi X DPR RI meminta pengkajian ulang rencana pemerintah membuka sekolah di Januari 2021. /Jaka/DPR RI

PR BEKASI - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta kepada pemerintah untuk dapat mengkaji ulang kembali terkait rencana pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka di Januari 2021 ini.

Syaiful menjelaskan bahwa ia menerima banyak masukan dari orang tua murid terkait rencana pemerintah yang akan memulai kembali pembelajaran secara tatap muka di januari 2021.

Ia mengatakan bahwa masih banyak keresahan yang dirasakan oleh orang tua murid dengan rencana tersebut dikarenakan kondisi kasus Covid-19 yang belum mengalami penurunan.

Baca Juga: Ungkap Fakta Baru Kasus Gisel, Polisi: Keduanya Sama-sama Suka, MYD Sengaja Dipanggil dari Jepang

"Dalam beberapa hari terakhir ini, kami menerima banyak sekali masukan dari orang tua murid yang khawatir jika sekolah dibuka kembali bulan depan. Mereka khawatir dengan penyebaran Covid-19 yang kian tak terkendali," ujar Syaiful Huda, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi DPR RI, Jumat, 1 Januari 2021.

Ia juga mengatakan bahwa hingga kini, tren peningkatan dari kasus Covid-19 masih mengalami peningkatan yang terus menerus.

Syaiful juga memprediksi bahwa kondisi ini tidak akan berubah dalam waktu cepat.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2021, Anies Baswedan Ajak Warga Jakarta Taklukan Pandemi Covid-19

"Akhir bulan ini tren peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi. Saya memprediksi kondisi ini akan terus berlanjut hingga bulan depan, mengingat maraknya orang mudik dan liburan akhir tahun," katanya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan kasus Covid-19 di kalangan anak di Indonesia memiliki presentase yang cukup tinggi. bahkan hampir serupa dengan kasus di usia dewasa.

"Tingkat kematian anak akibat Covid-19 sama dengan tingkat kematian kasus Covid-19 pada usia 18-30 tahun dengan rerata 0.7 persen. Fakta ini menunjukkan bahwa risiko Covid-19 pada anak hampir sama dengan risiko Covid-19 pada usia dewasa. Jadi memang butuh kehati-hatian ekstra," tuturnya.

Baca Juga: Pedagang Trompet di Kabupaten Bekasi Keluhkan Daganganya Sepi saat Tahun Baru 2021

Syaiful juga membenarkan bahwa permintaan untuk membuka sekolah dan melakukan pembelajaran secara tatap muka di daerah cukup tinggi.

Hal tersebut dikarenkan tidak efektifnya untuk di daerah melakukan pembelajaran secara daring.

Akan tetapi ia juga meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk tetap memastikan kemungkinan resiko dari pembukaan sekolah tersebut untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka.

Baca Juga: Lembaran Baru Tahun 2021, Ini Harapan Meghan Markle dan Pangeran Harry

"Memang benar, jika di daerah sekolah mendesak dibuka mengingat tidak efektifnya pola pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kendati demikian harus dipastikan berdasarkan data yang ada risiko jika sekolah tetap dibuka di Januari nanti," ujar Syaiful Huda.

Syaiful juga mengungkapkan harapannya terhadap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar bisa berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait untuk bisa meningkatkan lagi program-program dalam PJJ tersebut di daerah.

"Kemendikbud juga bisa mendorong Dinas-Dinas Pendidikan di daerah untuk mengalakkan program kunjungan guru, atau pengadaan walkie talkie untuk sekolah-sekolah yang tak terjangkau sinyal internet.: katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: DPR RI

Tags

Terkini

Terpopuler