Akibat Covid-19, Indonesia Catat Rekor Angka Kematian Nakes Tertinggi di Asia

2 Januari 2021, 20:48 WIB
Proses pemakaman di TPU Pondok Ranggon dengan protap Covid-19 /Andi Firdaus/ANTARA

PR BEKASI - Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih menjadi ancaman di seluruh negara, termasuk Indonesia.

Kondisi pandemi Covid-19 yang berlangsung hingga saat sangat membatasi ruang gerak masyarakat untuk melakukan aktivitas seperti sebelumnya.

Untuk mencegah penyebaran virus, pemerintah membuat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat selama beberapa waktu. Namun, lonjakan kasus masih terjadi.

Baca Juga: Mogok Produksi, Harga Tahu dan Tempe di Jabodetabek Naik 20 Persen

Bukan hanya masyarakat sipil yang menjadi korban jiwa dalam pandemi Covid-19 ini, tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan dal menghadapi pandemi Covid-19 sejak Maret hingga akhir Desember 2020 lalu juga ikut menjadi korban.

Berdasarkan data Tim Minigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang dirilis pada Sabtu, 2 Januari 2021 hari ini, sepanjang 2020 lalu, tercatat ada 504 tenaga kesehatan meninggal dunia akibat Covid-19, dengan 252 di antaranya adalah dokter, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, dan 10 tenaga laboratorium medik.

IDI juga merinci, dari 252 dokter tersebut, 15 di antaranya dokter gigi, 101 dokter umum (4 guru besar), 131 dokter spesialis (termasuk 7 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah (Provinsi) dan 102 IDI Cabang (Kabupaten/Kota).

Baca Juga: Dituding Sabotase Ratusan Vaksin Covid-19, Apoteker di AS Dijatuhi Hukuman Penjara

Selanjutnya, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan 5 besar di seluruh dunia. Dan, pada Desember 2020 saja, tercatat ada 52 dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19, tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Angka ini naik hingga lima kali lipat dari awal pandemi," kata Tim Mitigasi PB IDI, Dr Adib Khumaidi, SpOT, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Sabtu, 2 Januari 2021.

Kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini sebagaimana dikatakan oleh Adib, merupakan salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini seperti berlibur, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah), dan aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah.

Baca Juga: Khofifah Positif Covid-19, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Jatim Lakukan Tracing

Meski pemerintah sudah menyiapkan vaksin yang akan diberikan secara gratis dan bertahap kepada masyarakat Indonesia, akan tetapi bukan berarti vaksin tersebut dapat menjadi obat Covid-19, kata Adib.

"Vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif. Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi di mana rasio positif Covid-19 pada angka 29.4 persen," kata Adib.

Menurutnya, situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan).

Baca Juga: Ada Niatan Bawa Hubungannya ke Jenjang Pernikahan, Ini Alasan Ayu Ting Ting Memilih Adit Jayusman

"Selain itu, kami juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan, serta juga memberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini para pekerja medis dan kesehatan," kata Adib, melanjutkan.

Sementara, lanjutnya, perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan adalah hal yang mutlak diperlukan karena, dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan dan seharusnya berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi ini.

Namun, Adib mengungkapkan bahwa para tenaga medis dan kesehatan kini bukan hanya menjadi garda terdepan namun juga benteng terakhir.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler