Belum Dapat Kendalikan Angka Covid-19, Satgas Minta Indonesia Tiru China

5 Januari 2021, 20:40 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. /ANTARA/

PR BEKASI – Pemerintah Indonesia diminta untuk meniru langkah yang dilakukan oleh negara China untuk dapat mengendalikan kasus penyebaran virus Covid-19.

Menurut Satgas Penanganan Covid-19, China dijadikan sebagai role model pengendalian Covid-19 karena dianggap telah sukses menekan angka penyebaran virus yang muncul pada akhir 2019 tersebut.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia yang juga merupakan negara dengan jumlah penduduk besar seharusnya bisa mencontoh penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh China.

Baca Juga: Ditunjuk Lagi Pemerintah, PT Pos Indonesia Janji Salurkan BST Rp300.000 Cepat dan Tepat Sasaran

Terlebih lagi, China merupakan tempat pertama kali munculnya virus Covid-19 sebelum menjadi menyebar ke seluruh dunia hingga menjadi pandemi.

Berdasarkan data kasus Covid-19 yang disajikan situs World O Meters, kasus baru Covid-19 di China berjumlah 33 kasus, 432 kasus aktif, dengan total 87.183 kasus.

Wiku Adisasmito berpendapat, kesuksesan China dalam menangani pandemi dikarenakan reaksi sangat agresif yang dilakukan oleh pihak otoritas untuk melakukan 3T yaitu pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan.

Baca Juga: Kabar Gembira 2021! Mahasiswa dan 6 Golongan Masyarakat Ini Bisa Buat dan Perpanjang SIM Gratis

Sedangkan untuk kasus Singapura yang negaranya lebih kecil dengan jumlah penduduk lebih sedikit, seharusnya juga bisa ditiru oleh kepala daerah di Indonesia yang memiliki wilayah kepulauan.

Sementara di Indonesia, kata Wiku Adisasmito, virus masih mudah berpindah-pindah dan memperbanyak diri karena masih terdapat banyak kerumunan manusia.

"Jadi dia bisa loncat bisa menular, pada saat menular dia mengamplifikasi, jumlahnya makin banyak," katanya, Selasa, 5 Desember 2021, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Viral Video Seorang Pemulung di Jakarta Tolak Ajakan Mensos, Risma: Bu, Saya Ini Menteri Sosial

Wiku Adisasmito menyebut cara agar virus tidak bisa memperbanyak diri di Indonesia adalah dengan mempersempit gerak virus agar tidak bisa meloncat dari satu manusia ke manusia lain.

Yang perlu dilakukan adalah dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

"Kalau melakukan 3M harusnya tidak bisa meloncat dan menulari lagi. Sehingga populasi (virus) makin lama makin turun. Ini kita berperang melawan virus, kita harus sama smart seperti virus, mereka bisa memperbanyak diri kalau menular, kita cegah mereka menular dengan 3M," katanya.

Baca Juga: Amien Rais Sebut Nama Ini Jadi Kapolri Baru, Ruhut Sitompul: Tidak Elok, Mengangkat tapi Menjatuhkan

Berdasarkan data kasus Covid-19 yang disajikan laman World O Meters, kasus baru Covid-19 di Singapura berjumlah 28 kasus, 223 kasus aktif, dengan total 58.749 kasus.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryopratomo mengatakan sejak 28 Desember 2020, Singapura masuk fase tiga sehingga pengawasan relatif lebih longgar.

Jika sebelumnya warga hanya diperbolehkan maksimal berlima makan di restoran sekarang boleh berdelapan, pertemuan yang sebelumnya maksimal 50 orang sekarang boleh 200 orang.

Namun itu dapat terjadi karena kurva penularan Covid-19 di negara tersebut sangat rendah bahkan tidak ada, katanya.

"Pengawasannya pelaksanaan protokol kesehatan sangat ketat, itu karena mereka belajar dari bulan April 2020 saat ditemukan 1.300 kasus aktif dari warga atau pendatang yang pulang dari Inggris. Praktis sekarang tidak ada penularan." kata Wiku Adisasmito.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler