PR BEKASI - Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu jadi kado pahit di awal tahun 2021.
Diketahui pesawat dengan nomor penerbangan SJ182 tersebut membawa 62 orang penumpang yang terdiri dari 43 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi ditambah 12 kru.
Pesawat Sriwijaya Air tersebut hilang kontak tak lama setelah take off pada pukul 13.40 WIB sebelum akhirnya hilang kontak pada 14.39 WIB.
Salah seorang nelayan juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendengar suara ledakan yang diduga bersumber dari pesawat yang jatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Baca Juga: Kerahkan 4 Pesawat Canggih Cari Sriwijaya Air, Marsekal Henri: Sebarannya Luas Jadi Tidak Mudah
Setelah insiden jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, salah satu unggahan salah satu pegawai maskapai penerbangan viral di media sosial TikTok.
Melalui akun Tiktoknya @Vhianz99 punya firasat buruk dan mengatakan akan ada pesawat jatuh.
Pemilik akun @Vhianz99 menceritakan mimpinya tersebut pada 24 Desember 2020.
"Entah kelebihan atau kekurangan, aku memiliki kepekaan terhadap hal-hal gaib. Sering bermimpi dan jadi kenyataan dalam kurun hari atau 1 bulan. Firasat-firasat aneh dan terbukti kenyataannya," kata pemilik akun tersebut dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.
Baca Juga: Permudah Pencarian Penumpang Pesawat Sriwijaya Air, Polri Minta Ciri-ciri Fisik ke Keluarga Korban
"Dan kalian tau mimpiku baru-baru ini, akan ada kecelakaan pesawat dalam waktu dekat. Kecelakaan terbesar yang pernah ada," tulis akun @Vhianz99, Minggu, 24 Desember 2020.
Dikutip dari akun Facebooknya, pemilik akun @Vhianz99 merupakan Staff Pasasi Lion Air Grup.
Diberitakan sebelumnya, pesawat PK CLC itu lepas landas pada pukul 14.36 WIB, kemudian pada pukul 14.37 diizinkan naik ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti instrument departure.
Baca Juga: Dikenal Alim dan Dermawan, Keluarga Berharap Ada Mukjizat dan Kabar Baik dari Kapten Afwan
Kemudian, pada pukul 14.40, pengendali lalu lintas udara (ATC) melihat Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke Barat Laut.
Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik target Sriwijaya hilang dari radar.***