Tim Penyelam Kopaskan Temukan Potongan Tubuh, 7 Kantong Jenazah Dikirimkan ke RS Polri Kramat Jati

10 Januari 2021, 22:13 WIB
Sejumlah serpihan pesawat yang ditemukan tim SAR di lokasi pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Selain itu, ada juga potongan tubuh korban kecelakaan. /Instagram BASARNAS @sar_nasional

PR BEKASI - Terjunnya Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut yang membagi tim ke dalam empat bagian dalam pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hari ini di Kepulauan Seribu, membuahkan hasil.

Diketahui bahwa tim penyelam Kopaska telah menemukan bagian tubuh diduga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak di Kepulauan Seribu tersebut.

Temuan tersebut selanjutnya dikirimkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. 21 sampel informasi genetik atau DNA dan tujuh kantong jenazah berisi bagian tubuh diduga penumpang pesawat Sriwijaya Air nomor resgister PK-CLC SJ-182.

Baca Juga: Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan, Menhub: Ini Hasil yang Signifikan, Dulu Bisa Berhari-hari 

Sebelumnya, dalam proses evakuasi yang dilakukan sekira pukul 9.40 WIB, dilaporkan adanya organ tubuh yang diangkat dari bawah air dengan kedalaman 12-20 Meter oleh tim Kopaska.

Dalam pemantauan terhadap temuan itu, tampak terlihat bagian tubuh yang telah tercampur bersama potongan dari puing pesawat, yang telah diangkat dari bawah air.

Seperti dikatakan oleh Dankima Satkopaska Koarmada I, Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa yang turut mengangkat potongan puing itu, bahwa masih banyak potongan lain di bawah air yang dilihatnya.

"Masih banyak potongan di bawah air," kata Edy seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 10 Januari 2021.

Baca Juga: Temukan Potongan Tubuh Korban Sriwijaya Air, Satkopaska: Masih Banyak yang Ada di Bawah Air 

Sementara itu dalam pencarian ini, Edy mengatakan bahwa Satkopaska telah menurunkan empat tim dalam pencarian korban. Satu berada di KRI Teluk Gilimanuk, satu tim di KRI Rigel-933, dan dua tim berangkat menggunakan dua sea rider.

Kemudian dari anggota tim yang ikut terjun, disebutkan sebagiannya adalah anggota berpengalaman dalam kasus pencarian korban pesawat jatuh di perairan. Seperti yang dilakukan pada kasus pesawat jatuh, beberapa waktu lalu di perairan Karawang.

"Sebagian penyelam pernah ikut membantu evakuasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada tahun 2018 lalu," kata Edy.

Selanjutnya, menurut keterangan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Polisi Rusdi Hartono, tim Disaster Victim Identification (DVI) akan melakukan identifikasi terhadap kantong-kantong jenazah.

Baca Juga: Pesohor Tanah Air Ucapkan Belasungkawa Kecelakaan Sriwijaya Air, Krisdayanti Hingga Anggun C. Sasmi 

Ia pun mengajak kepada keluarga korban kecelakaan pesawat untuk menyampaikan informasi berupa identitas administrasi korban seperti ijazah, kartu keluarga, dan dokumen-dokumen lainnya.

Sebelumnya pesawat jenis Boeing 737-500 disebut hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tersebut lepas landas pada pukul 14.36 WIB dan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB. Pesawat kini diduga jatuh di Kepulauan Seribu, sehingga pencarian lokasi jatuh pesawat dilakukan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Hingga kini keberadaan pesawat yang diproduksi tahun 1994 dan membawa 62 orang tersebut, masih diinvestigasi oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler