Penduduk Pulau Lancang Sebut Dengar Suara Keras seperti Bom pada Hari Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

11 Januari 2021, 07:25 WIB
Petugas Basarnas dibantu nelayan menyisir lokasi diduga lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak di perairan sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta. /ANTARA/BASARNAS/

PR BEKASI – Di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Sabtu sore, 9 Januari 2021.

Diketahui saat insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, kondisi cuaca saat itu sedang hujan dan disertai angin Kencang.

Menurut kesaksian penduduk yang tinggal di sekitaran Pulau Lancang, jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 suaranya terdengar menggelegar seperti petir dan menggetarkan rumah penduduk.

Baca Juga: Warga Jepang Gelar Ritual Mandi Air Dingin Berjemaah Doakan Pagebluk Covid-19 Cepat Usai

Hal itu terjadi sekitar pukul 14.40 WIB. Penduduk Pulau Lancang mengaku kaget ketika mendengar suara tersebut.

"Hari itu hujan campur angin kencang, tiba-tiba ada suara 'duar' terdengar keras sekali sampai rumah (kaca rumah) bergetar," kata Junaenah (40) warga Pulau Lancang, kepada Antara, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 11 Januari 2021.

Menurut Junaenah, kala itu, situasi tidak ada yang berbeda, ada masyarakat yang melaut, mencari rajungan (sejenis kepiting), dengan kebanyakan masyarakat berada di dalam rumahnya berlindung dari hujan.

Baca Juga: Risma Diminta Fokus Jalankan Tupoksinya, Akademisi: Blusukan Harus Punya Orientasi Jelas

"Pas dengar saya kaget: Ya Allah, suara apa itu, karena besar sekali seperti bom. Tapi saya dan anak-anak tidak keluar karena saya kira hanya petir di tengah hujan," kata Junaenah yang jarak rumahnya dari bibir pantai hanya sekitar 200 meter tersebut.

Akhirnya kabar sebenarnya datang dan tersiar sekitar pukul 16.00 WIB di pulau yang masyarakatnya sebagian besar adalah keluarga nelayan itu

Setelah adanya pengumuman Kementerian Perhubungan bahwa satu pesawat maskapai Sriwijaya Air hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Berharap Tak Muncul Lagi Gelombang Pandemi, China Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Warganya

Kemudian, kabar itu juga diperkuat oleh warga lainnya yang kembali dari melaut.

Dari kabar yang dibawa nelayan yang melaut, warga Pulau Lancang mengetahui ledakan tersebut adalah berasal dari sebuah pesawat yang mengalami kejadian nahas jatuh di antara tempat mereka dengan Pulau Laki yang tak berpenghuni.

"Nelayan yang baru pulang mengabari bahwa di sana (perairan Pulau Lancang-Pulau Laki) ada pesawat yang jatuh. Saya langsung ingat oh mungkin itu yang siang tadi (saat hujan) saya kira petir sangat besar," ucap Marsu, Ketua RT 1 RW 1 Pulau Lancang.

Baca Juga: Evakuasi Longsor Cimanggung Turut Libatkan Tagana, Kemensos Beri Santunan kepada Korban

Marsu menyebutkan, seketika mendapatkan kabar tersebut, banyak warga Pulau Lancang yang dikerahkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi di lokasi jatuhnya pesawat yang akhirnya diketahui merupakan milik Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dengan nomor register PK-CLC.

"Akhirnya pihak berwenang di sini berinisiatif untuk mengumpulkan warga dan melakukan pencarian sebisanya sampai dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB." ucap Marsu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler