Jadi Penyebab Radikalisme, Ekstremisme, Anti Pancasila, Sherly Dorong Pemerintah Berantas KKN

19 Januari 2021, 19:13 WIB
Influencer Sherly Annavita. /Instagram.com/@sherlyannavita

PR BEKASI - Influencer yang kerap memberi pandangan seputar politik dan Tanah Air, Sherly Annavita kembali mengingatkan pentingnya pemerintah untuk juga menyoroti persoalan korupsi, kolusi serta nepotisme (KKN) di Indonesia, bukan hanya persoalan radikalisme hingga tidak pancasilais.

Menurut Sherly, KKN lebih berbahaya karena turut andil menjadi penyebab adanya radikalisme, ekstrimisme, tidak pancasilais yang saat ini memiliki kecenderungan mengarah pada ormas, agama, tidak toleran hingga tidak berperi kemanusiaan.

"Ada yang kita lupakan, bahwa ada yang tidak kalah berbahaya, bahkan bisa menjadi salah satu sumber penyebab utama dari lahir dan tumbuh suburnya radikalisme, ekstrimisme dan hal-hal tidak pancasilais tadi," kata Sherly Annavita.

Baca Juga: Palestina sedang 'Digempur' Pandemi dan Israel, Puan Maharani: Perkuat Dukungan untuk Palestina

"Apa itu? itulah dia, Korupsi, Kolusi dan nepotisme atau biasa kita mengenalnya dengan KKN," sambungnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Instagram @sherlyannavita, Selasa, 19 Januari 2021.

Dicontohkan Sherly, terbukti dengan banyaknya kasus korupsi pada dana APBN, APBD hingga dana yang digunakan untuk keperluan rakyat.

Baca Juga: Instruksi Rahasia China Terkuak, Petugas Medis Wuhan: Kami Diminta Berbohong tentang Bahaya Covid-19

"Dalam banyak kasus, APBN, APBD dan dana rakyat jumbo dari atasnya, lalu bisa kurus kering dan tipis ketika sampai kepada rakyat atau penerimanya.

Tentu kita sering mendengar tentang kerugian super jumbo dalam kasus korupsi BLBI, Century, Jiwasraya, Transjakarta, e-KTP, alat kesehatan, dana bansos, dan lain-lain," kata Sherly Annavita.

Kebiasaan korupsi yang dilakukan di Indonesia ini, dianggap telah memperburuk keadaan masyarakat yang seharusnya dapat berkembang dan maju, namun yang terjadi justru sebaliknya.

Baca Juga: Cek Fakta: Zat Nikotin di Rokok Dikabarkan Bisa Lindungi Paru-paru dari Virus Corona, Ini Faktanya

Dampak yang diakibatkan menimbulkan kesenjangan sosial, pendidikan, hingga kesehatan. Membuat tumbuh suburnya bahaya yang saat ini tengah diupayakan untuk diakhiri oleh pemerintah.

"Sampai sering kita mendengar istilah, 'apa sih yang tidak dikorupsi di Indonesia, ini?' yang jelas, tindakan mengambil untung untuk pribadi yang merugikan negara dan rakyat ini bisa menyebabkan kemiskinan semakin banyak, kesehatan rakyat semakin buruk, pendidikan rakyat semakin jauh tertinggal," kata Sherly.

"Kecemburuan sosial dan bukan tidak mungkin membuka peluang tumbuh suburnya kriminalitas, radikalisme, ekstrimisme dan tidak pancasilais lainnya," sambungnya.

Baca Juga: Viral! Terlalu Giat Bekerja, Wanita Ini Sampai Lupa Pernah Beli Rumah 1.5 Miliar

Mengetahui banyak dampak yang timbul karena KKN, Sherly mendorong pemerintah untuk memaksimalkan penegakkan hukum terhadap penyakit KKN tersebut.

"Oleh karena itu yuk kita dukung dan dorong agar pemerintah lebih memaksimalkan lagi lembaga-lembaga penegakkan hukumnya. Bukan hanya kampanye anti radikalisme, ekstrimisme, intoleran dan tidak pancasilais yang digalakan. Melainkan juga pemberantasan KKN yang masif dan menyeluruh," tutur Sherly.

Penegakkan hukum juga tidak bisa tebang pilih, pemberantasan KKN harus dilakukan dari level bawah hingga atas, di seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Ingin Menikah Lagi Usai 6 Tahun Menjanda, Marshanda: Aku Butuh Lelaki yang Dominan dan Bisa Respect

"Dari level RT sampai level nasional, dari level ketua RT sampai level Presiden. Agar uang rakyat itu bisa tepat peruntukkannya dan tidak lagi jadi bancakan para pemegang kekuasaan." ucap Sherly Annavita.***

Editor: Ikbal Tawakal

Tags

Terkini

Terpopuler