PR BEKASI – Mantan pramugari maskapai penerbangan pesawat Lion Air, Laura Lazarus memiliki cerita tersendiri lantaran ia sempat dinyatakan tewas saat terjadinya kecelakaan pesawat pada 16 tahun silam di Solo.
Hal itu merupakan kecelakaan pesawat kedua yang ia alami sejak menjadi pramugari selama 1,5 tahun di usianya yang saat itu masih 19 tahun.
Saat berbincang dengan Ashanty di Kanal YouTube The Hermansyah A6, Laura Lazarus menceritakan kejadian awal mula terjadinya kecelakaan pesawat tersebut hingga memakan korban jiwa.
“Jadi waktu itu cuaca lagi buruk, mau service juga nggak bisa, nah pas mau mendarat jadi pesawat itu keluar landasan lagi, nabrak pager berhentinya di atas kuburan,” ujar Laura Lazarus.
Baca Juga: Marissa Brigitta Benarkan Pernikahan Kakaknya dan Stefan William Sedang Bermasalah
Laura Lazarus menjelaskan jika korban-korbannya itu adalah orang yang duduk di sekitarnya saat itu.
Laura Lazarus mengaku baru mendengar kabar orang-orang terdekatnya di tempat kerjanya itu meninggal setelah satu bulan kemudian.
Saat itu ia merasa seperti dihantam banyak cobaan meskipun dirinya mengaku mendapat mukjizat karena bisa lolos maut.
“Sampe sekarang kalo aku ngomong untuk trauma itu udah lewat gitu, tapi kalo menceritakan orang-orang di sekeliling aku tuh meninggal loh.. itu tuh kaya mata langsung berkaca-kaca,” ucapnya, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 21 Januari 2021.
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 21 Januari 2021, Akhirnya Al Tahu Pembunuh Roy Bukan Andin
“Aku terima, tapi di satu sisi aku tuh kaya anugerah karena aku masih hidup tapi di sisi lain kaya nggak nyangka bahwa orang-orang di sekeliling aku orang yang deket sama aku begitu cepet gitu mereka nggak ada,” sambung Laura.
Lebih lanjut, diceritakan oleh Laura Lazarus bahwa saat itu tubuhnya ditemukan di bawah reruntuhan sayap pesawat.
Sementara itu, lima bulan sebelumnya pada saat kecelakaan pesawat pertama dengan maskapai yang sama.
Laura Lazarus menceritakan bahwa saat itu kecelakaan terjadi karena pesawat keluar landasan saat akan mendarat di Bandara di Palembang.
Baca Juga: Mengaku Kesal Komnas HAM Sebut FPI Tertawa dan Menikmati Baku Tembak, Ini Kata Refly Harun
Kemudian setelah keluar landasan, roda pesawat itu terpendam oleh lumpur.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut tetapi awak kabin dari pesawat melakukan evakuasi terhadap penumpang.
Dengan disertai hujan, lebih lanjut kata Laura, itu merupakan proses evakuasi yang dramatis karena meskipun ia bersama teman-temannya sudah mempelajari teori dan praktik, nyatanya saat kejadian berlangsung itu tidak semudah yang dipraktikan atau dipelajari sebelumnya.***