Tito Karnavian Tegaskan Vaksin Bukanlah Obat, Tujuannya untuk Bangun Herd Immunity

26 Januari 2021, 10:05 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. /Instagram/ @titokarnavian.

PR BEKASI - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekan bahwa kegunaan vaksin tidak dapat disamakan dengan obat, karena memang beda fungsi dan kegunaannya

"Untuk itu, perlu diberikan pemahaman bagi masyarakat bahwa vaksin bukanlah obat," kata Tito di Jakarta, Senin, 25 Januari 2021.

Tito menjelaskan kembali bahwa memang fungsi vaksin bukanlah sebagai penyembuh, akan tetapi tujuan utama dari dilakukannya vaksinasi Covid-19 adalah membangun kekebalan kelompok atau herd immunity.

Masih dalam persoalan vaksin, Ia menyebut bahwa syarat vaksinasi dapat membuahkan hasil yang efektif bila telah dilakukan pada dua pertiga dari jumlah populasi yang telah mendapatkan vaksinasi tersebut.

Baca Juga: Niat Bersihkan Kebun Sawit, Pemilik Temukan 57 Telur Buaya Muara

Ketika seseorang telah divaksinasi, maka dirinya telah memiliki antibodi dalam tubuhnya yang berfungsi untuk melawan Covid-19. Bila hal itu telah dilakukan, maka pada nantinya akan dapat memutus rantai penularan Covid-19.

Selain dengan melakukan vaksinasi, pemerintah hingga kini masih terus berupaya dengan berbagai macam cara untuk berjuang dalam memerangi virus Covid-19 yang telah menghantam bukan hanya indonesia tetapi secara global.

Salah satu kebijakan yang belum lama ditetapkan, yaitu dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hal itu dilakukan untuk menekan angka kasus Covid-19 yang semakin hari kian meningkat.

Kemudian juga untuk mencegah masuknya varian covid baru yang mana disebut lebih mudah menular dan berbahaya.

Baca Juga: Tak Mau Lagi Pacaran Usai Putus dari Zoe Abbas, Aditya Zoni: Sia-sia Waktu, Sia-sia Gak Pikirin Bapak

Kemudian dengan mengedukasi masyarakat untuk disiplin melakukan "4M" yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi keramaian.

Terkait vaksin, pada intinya proses vaksinasi merupakan langkan memasukan antigen Covid-19 ke dalam tubuh dengan cara disuntikkan untuk memancing kekebalan tubuh agar mengeluarkan antibodi spesifik untuk mengenali dan menghancurkan Covid-19.

Tito menjelaskan agar hal ini semua dapat berjalan dengan efektif, memang Indonesia mempunyai tantangan tersendiri mengingat faktor luas wilayah yang ada.

"Nah, untuk itu untuk bisa mewujudkan bahwa dua pertiga populasi bisa memperoleh antibodi pada waktu yang sama jelas memerlukan percepatan," ungkapnya.

Baca Juga: Kelompok Teror Turki Disebut Lebih Kuat Dibanding Illuminati, Begini Taktik yang Dipakai FETO

Diantara cara agar percepatan tersebut dapat dilakukan ialah melakukan mobilisasi dan pelaksanaan vaksinasi secara serempak mulai dari tingkat pusat, daerah, provinsi, dan kabupaten.

Salah satu langkah percepatan vaksinasi Covid-19 di daerah yaitu dengan menyiapkan infrastruktur di masing-masing daerah, mulai dari fasilitas kesehatan, pengadaan vaksinator, hingga monitoring.

"Selain fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, sarana prasarananya yang didrop dari pusat mana yang kira-kira perlu diadakan oleh daerah," kata Mendagri, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara News, Selasa, 26 Januari 2021

"Ada mata anggaran kesehatan sebagai urusan wajib, urusan pemerintah wajib, tolong ini dipersiapkan untuk membantu pemerintah pusat," lanjutnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler