Soal 'Serangan' Abu Janda, Natalius Pigai Sebut Pilih Mengabaikan dan Tak Memberikan Respons

5 Februari 2021, 10:58 WIB
Natalius Pigai mengatakan kalau dia tidak pernah menyebut nama Abu Janda sebelumnya. /Tangkapan layar YouTube/Akbar Faizal Uncensored

 

 

PR BEKASI - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kalau twit yang ditujukkan kepadanya, yang bersifat menyerang dari salah seorang buzzer, itu bukan datang dari pemikiran si buzzer.

Natalius Pigai menceritakan perihal dia saat tahun 1996 sebagai seorang aktivis PRD.

Karena itu, Natalius Pigai menyampaikan bahwa semangatnya untuk mencari referensi dari buku sangat tinggi.

Baca Juga: Persiapan Nikah Capai 90 Persen, Pihak WO Ayu Ting Ting: Rencana Pernikahan Resmi Dibatalkan

Hampir semua buku filsafat, ilmu sosial, dan sejarah, minimal yang bagus, diakuinya sudah dia baca.

"Jadi misalnya Parmadi, siapa? Pak Abu Janda atau Mas Abu Janda, menulis itu pertama saya kaitkan dengan buku yang saya baca, Origin of Species," kata Natalius Pigai, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Jumat, 5 Februari 2021.  

 

Dia mengatakan tahun lalu juga membaca buku dari Herbert Spencer tentang Evolusi Sosial dan Kebudayaan.

Baca Juga: Merasa Sering Difitnah Selama Mengabdi, Marzuki Alie ke Andi Arief: Hentikanlah Fitnah, Menang pun Gak Manfaat

Pigai melanjutkan kalau dia juga membaca buku Vladimir Zhirinovsky dari Rusia, buku ini yang disebutnya paling penting.

Sebab, Vladimir Zhirinovsky merupakan seorang ketua Partai Liberal, Partai Demokratik Liberal Rusia, anggota Mahkamah Parlementer Dewan Eropa, dan pernah menjadi juru bicara deputi Duma.

Lalu dia pernah membuat pernyataan yang hampir kontroversial, yang hampir membuat hubungan antara Rusia, Amerika, dan negara-negara Afrika bermasalah.

Baca Juga: True Beauty Episode 16 Tamat, Hwang In Yeop alias Seojun: Aku Pikiri Ini Akan Jadi Kenangan Berharga

Pernyataannya adalah bahwa, "negara-negara Afrika kulit hitam itu evolusinya belum selesai".

"Jadi ketika saya baca twit ini, saya sudah tahu karena Vladimir Zhirinovsky punya buku dan dia adalah anggota KGB," ujar Pigai.

Karena itu ketika membaca gerakan dan perjalanan dari Vladimir Zhirinovsky, itu adalah strategi intelijen.

Pigai menyampaikan ketika dia mendapat serangan tersebut, dia memilih untuk mengabaikannya.

Baca Juga: Moeldoko Sudah Ditegur Jokowi, Andi Arief: Semoga Tak Mengulangi Perbuatan Tercelanya pada Partai Demokrat

"Karena saya memandang itu bukan dari dia. Saya ya jelek-jelek begini kan, ya saya mengerti karena ini bukan dari Pak atau Mas Abu Janda. Mungkin kali ini sudah saya sebut dua kali ya nama dia, karena selama ini tidak sebut nama," ucap Pigai.

Jadi ketika hal itu dikatakan oleh buzzer tersebut, Pigai menyatakan kalau dia berpikir kemampuan dari buzzer itu masih belum dapat memahami cara berpikir dari Vladimir Zhirinovsky.

Dikatakannya, pada satu titik dia memilih untuk mengabaikan dan tidak memberikan respons atas serangan tersebut.

Baca Juga: Bupati Terpilih di NTT Ternyata Warga AS, DPR: Kenapa Penjelasan Kedutaan Baru Datang Setelah Selesai Pilkada?

Namun, mungkin orang yang membaca twitnya yang memberikan respon.

"Yang jelas kata-kata ini 'evolusi belum selesai' itu, hanya bisa dikeluarkan oleh orang yang punya kelas, dan punya kapasitas besar," ujar Pigai.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler