PR BEKASI - Deputi Balitbang Partai Demokrat Yan Harahap menanggapi berita mengenai Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, yang tengah menikmati harinya dengan makan di warung pinggir jalan.
Melihat berita Moeldoko yang mendadak pamer rutinitasnya di pinggir jalan, Yan Harahap memberikan tanggapannya.
"Wah dikit lagi, gorong-gorong nih," cuit Yan Harahap, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadi @YanHarahap pada Senin, 15 Februari 2021.
Moeldoko di akun media sosialnya, mengunggah foto dirinya yang memakai kaus oblong tengah menikmati makanannya di warung pinggir jalan pada Minggu kemarin.
Baca Juga: Hasi Penelitian Ungkap Dampak Buruk Bagi yang Malas Jalan Kaki, Salah Satunya Memperpendek Umur
Baca Juga: Tuai Kecaman Warganet, Video Adegan Rebus dan Cuci Uang Pakai Air Mendidih Viral di TikTok
Baca Juga: Unik, Aksi Pemuda Ini Beli Coklat di Hari Valentina Pakai Mobil Remote Control Viral di Medsos
Selain itu, dia juga mengunggah foto sedang duduk dengan pemandangan hamparan sawah di depannya.
Dalam tag di media sosialnya tersebut, tersemat tagger #weekend, yang menandakan kalau Moeldoko tengah menikmati akhir pekannya.
Dalam unggahan tersebut juga dikatakan Moeldoko, kalau dia sedang menikmati akhir pekan di warung pinggir jalan di kawasan Jonggol.
Selain itu, dengan hamparan sawah di depannya, dia seakan tengah kembali ke alam, yang membawanya melintasi kenangan masa kecil di kampung halaman.
Baca Juga: Ernest Prakasa Ingatkan Modus Operandi Parpol Gaet Popularitas: Jangan Mau Kepancing
"Menikmati akhir pekan di warung pinggir jalan kawasan Jonggol. Gemericik aliran sungai membawa kenangan masa kecil di kampung halaman," kata Moeldoko.
Sebelumnya, Moeldoko juga sempat mengunggah fotonya yang sedang minum kopi.
Seakan memanasi suasana akan ketegangan yang terjadi antara dirinya dengan Partai Demokrat, Moeldoko mengatakan kalau dia tambah kopi malah ada yang semakin grogi.
Di unggahan fotonya yang memegang secangkir kopi, Moeldoko menambahkan beberapa baris puisi.
Baca Juga: Kilas Balik Masa Soeharto dan SBY, Emil Salim: Politik Tak Kenal Sahabat Abadi
"Habis secangkir kopi, tak elok jika langsung pergi. Apalagi jika ada kawan yang baru bergabung, baiknya tambah secangkir lagi," tulisnya.
"Kalau kamu dengar ada yang melarang, agaknya kamu benar-benar butuh kopi. Konon kata ahli "Kopi bisa mencegah gangguan pendengaran"," kata Moeldoko menambahkan.
Dia juga sempat menyatakan di media sosialnya, bahwa ketika ada sekumpulan laki-laki yang duduk bersama menikmati kopi.
Baca Juga: Jateng Tak Ingin Terapkan Sanksi kepada Penolak Vaksinasi Covid-19, Ganjar Pilih Strategi Lain
Pembicaraan yang terjadi di antara mereka bisa melebar dari soal candaan ringan, pekerjaan, sosial, seni, olahraga, hingga kembali ke politik.
"Setelah habis secangkir, kita bisa kembali ke pekerjaan masing-masing di mana semua sepakat "no heart feeling"," katanya.
Moeldoko saat ini berada di situasi penuh ketegangan, lantaran adanya isu kudeta yang hendak dilaksanakannya bersama beberapa kader aktif maupun non aktif, hingga mantan kader dari Partai Demokrat.***