AHY Tegaskan Jokowi Tidak Ada Sangkut Paut dengan Isu Kudeta Partai Demokrat

18 Februari 2021, 14:09 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan gerakan mendorong KLB Partai Demokrat tidak sangkut pautnya dengan Jokowi. /Partai Demokrat

PR BEKASI - Kondisi internal Partai Demokrat baru-baru ini sorotan publik karena diduga ada rencana kudeta Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selain didera kudeta, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini didesakn untuk segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB).

Hingga dikait-kaitkan dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: PLN Perbaiki 12 Tiang Listrik Roboh di Sukakarya Bekasi Akibat Diterjang Hujan dan Angin Kencang

Baca Juga: Ajak Warga Lansia Lakukan Vaksinasi Covid-19, Ma'ruf Amin: Menjaga Diri dari Penyakit Itu Hukumnya Wajib

Baca Juga: Lady Rocker Mantan Istri Eks Peterpan Diringkus Polisi Gegara Narkoba, Pernah Terlibat Kasus Foto Mesum

Menanggapi gonjang-ganjing kejelasan tersebut, AHY kemudian menegaskan bahwa gerakan mendorong KLB Partai Demokrat tidak terkait dengan Jokowi.

Menurutnya, pernyataan-pernyataan yang membawa-bawa nama Jokowi itu hanya akal-akalan kelompok gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) untuk menakut-nakuti para kader agar mau bergabung dalam gerakan mereka.

"Terhadap hal itu, saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Presiden tidak tahu-menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," ujar AHY, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 18 Februari 2021.

Baca Juga: Sebut Jokowi Bohong Soal Kapal Selam Buatan Indonesia, Rachland Nashidik Kaitkan dengan Peran SBY

Lebih lanjut, AHY menduga perbuatan membawa-bawa nama Jokowi itu dilakukan untuk memecah-belah hubungan yang terjalin antara Jokowi dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY.

Sebab, kata dia, selama ini SBY memiliki hubungan yang cukup baik dengan Presiden Jokowi.

"Tapi kelompok ini berusaha memecah-belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," kata AHY.

Baca Juga: Said Didu Minta Aparat Objektif, Ferdinand Hutahaean Beri Sindiran: Kita Ini Sama-sama Terlapor oleh UU ITE

AHY mengatakan bahwa GPK-PD memiliki pola kuno untuk menjadikan seseorang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yaitu melalui Kongres Luar Biasa.

Ia mengatakan gerakan itu mula-mula berupaya mempengaruhi para pemilik suara sah Partai Demokrat.

"Karena tidak berhasil, mereka mencoba mempengaruhi pengurus DPD dan DPC, tapi tidak berhasil juga," ujarnya.

Baca Juga: Surat CPNS Jalur Khusus Beredar Melalui Pesan WhatsApp, Kemenpan RB Berikan Penjelasan

Kemudian mereka mencoba mempengaruhi mantan pengurus yang kecewa, mengklaim bahwa itu merepresentasikan pemilik suara, dan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara.

AHY menegaskan bahwa klaim itu tidak benar. Dia juga mengatakan bahwa GPK-PD melakukan itu supaya bisa menggelar KLB karena faktor internal. Padahal itu muncul karena persoalan eksternal.

"Persoalannya adalah eksternal yaitu kelompok ini sangat menginginkan seseorang menjadi calon presiden 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum PD melalui KLB," tutur AHY.

Baca Juga: Sebut Rocky Gerung Hanya Punya Kosa Kata, Budiman Sudjatmiko: Modal Bagus untuk Dia Hidup di Pulau Terpencil

AHY menyadari jika setiap organisasi memiliki persoalan, dan setiap persoalan itu masih bisa ditanganinya sampai hari ini dengan menemukan solusinya melalui dialog.

"Saya sejak hari ini sudah keliling kembali ke DPC-DPC di daerah-daerah untuk memastikan persoalan-persoalan antara hubungan DPP-DPD-DPC berjalan dengan baik. Saya paham, seringkali DPC kangen untuk bertemu Ketumnya dan menyampaikan persoalannya secara langsung." ujar AHY.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler