Bantah Tudingan Sembunyikan Data Banjir, Wagub Riza Patria: Ini Sudah Jelas Semua

23 Februari 2021, 07:08 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bantah tudingan sembunyikan data banjir./ANTARA/Livia Kristianti/ /

PR BEKASI - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada Senin, 22 Februari malam membantah tudingan bahwa Pemprov DKI secara sengaja sembunyikan data dengan tidak mengunggah keseluruhan data banjir musiman.

Dikatakan Riza Patria bahwa semua data terkait banjir sudah dihimpun oleh Pemprov DKI Jakarta melalui DInas Sumber Daya Air (SDA) secara jelas. Karena itu ditekankan olehnya bahwa dalam hal ini tidak ada data yang disembunyikan.

"Ini sudah jelas semua, tidak ada yang disembunyikan," kata Riza Patria seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 23 Februari 2021.

Baca Juga: Jelang Liga Champions Atletico Madrid vs Chelsea: Thiago Silva Absen hingga Pujian Diego Simeone

Baca Juga: Tegaskan Aturan Main Bagi Pejabat yang Tak Mampu Atasi Karhutla, Jokowi: Saya Akan Ganti, Saya Copot!

Baca Juga: Dana Hibah Rp9 Miliar Museum SBY-Ani Batal, Yan Harahap: Alhamdulillah, Melegakan

Riza Patria mengatakan bahwa data yang bisa disimak saat ini contohnya adalah data lima tahunan terkait banjir besar akibat hujan ekstrem.

"Jadi yang pasti teman-teman bisa melihat ini datanya sudah ada terkait dengan banjir Jakarta dalam angka. Ini data yang ditampilkan data yang banjir besar (lima tahunan) yang hujan ekstrem dan semuanya tersimpan dengan jelas," kata Riza Patria.

Selain itu selama ini dikatakan Riza Patria bahwa data banjir yang ditampilkan oleh Pemprov DKI Jakarta bukan data tahunan, melainkan melompat-lompat.

Seperti yang diunggah oleh Pemprov DKI Jakarta salah satunya melalui akun Twitter @DKIJakarta dalam laporannya bertajuk banjir Jakarta dalam angka.

Baca Juga: Jakarta Rencanakan Gali 300 Ribu Sumur Resapan pada 2021

Terdapat data banjir yang terjadi mulai tahun 2002, 2007, 2013, 2015, 2020, dan 2021.

Merujuk data beberapa tahun itu, Riza Patria menyimpulkan bahwa telah terjadi angka penurunan baik dari jumlah RW tergenang, luas area tergenang, dan lainnya.

"Kalau dilihat angka-angka di dalamnya, cukup signifikan penurunannya," kata Riza Patria.

Dalam data itu terlihat bahwa luas area tergenang akibat banjir di Jakarta pada tahun 2002 adalah 168 km persegi, tahun 2007 dengan luas area 455 km persegi, tahun 2013 dengan luas luas 240 km persegi.

Kemudian area terdampak pada tahun 2015 seluas 281 km persegi, 2020 seluas 156 km persegi, dan 2021 seluas 4 km persegi.

Baca Juga: Nikmati ShopeePay Mantul Sale, Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Sementara untuk jumlah titik lokasi pengungsian di Jakarta pada tahun 2013 yaitu 1.250 titik, tahun 2015 (409 titik), tahun 2020 (269 titik), tahun 2021 (44 titik).

"Untuk korban meninggal dari 2002 ada 32 korban meninggal, 2007 ada 48 korban meninggal, 2013 ada 40 korban meninggal, 2015 ada lima orang meninggal, ada 2020 ada 19 orang korban meninggal, 2021 ada lima orang meninggal," kata Riza Patria.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler