PR BEKASI - Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi fenomena maraknya meme yang menyerang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sejumlah media sosial.
Seperti diketahui, setelah adanya isu kudeta Partai Demokrat dan dana hibah Rp9 miliar untuk Museum SBY-ANI, begitu banyak meme tentang SBY dengan sebutan 'Lurah Cikeas'.
Rocky Gerung menilai, banyaknya meme yang ditujukan untuk SBY itu merupakan meme yang sudah terorganisir oleh lurah lainnya.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir Bekasi, Uu Ruzhanul Ulum: Saya Tak Salahkan Siapa-siapa, Kita Harus Introspeksi
"Itu meme yang diorganisir oleh lurah yang lain. Saya gak tahu lurah siapa. Jadi perang ledek-ledekkan antar lurah," kata Rocky Gerung, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 23 Februari 2021.
Rocky Gerung mengaku sudah mengetahui siapa orang yang mengorganisir meme SBY itu, tapi dia tidak mau menyebutkan namanya karena masih sebatas dugaan kuat saja.
"Saya gak mau sebutkan siapa, walaupun dugaan kuat di kepala saya itu bisa saya sebutkan. Bahkan kalau inisialnya saya sebutkan, orang langsung tahu. Tapi saya anggap ini politik berbalas pantun atau meme," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Sebut Anies Baswedan Masih Ditolong Allah SWT, Haji Lulung: Banjir Ini Beda dengan Tahun-tahun Lalu
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebut bahwa akhir-akhir ini SBY dan Jusuf Kalla kerap menjadi sorotan publik dan perbincangan hangat di berbagai media.
Oleh karena itu, Rocky Gerung akan menunggu apakah meme tentang Jusuf Kalla juga akan muncul, sehingga bisa dianalisis lebih jauh lagi.
"Memang SBY dalam dua minggu terakhir ini jadi headline bersama Jusuf Kalla. Oleh karena itu kita tunggu nanti meme terhadap Jusuf Kalla. Kalau itu terjadi, maka kita baru bisa rumuskan siapa sebetulnya (pelakunya). Nanti saya sebutkan inisialnya, karena itu satu paket," tutur Rocky Gerung.
"Kita bisa baca kesamaan memetics yang ditujukan pada SBY dan Jusuf Kalla atau kita bisa analisis perbedaannya, baru kita bisa pastikan oh ini datang dari pembina yang sama atau ada pembina lain," sambungnya.
Rocky Gerung pun menyebut bahwa meme terhadap SBY masih dalam taraf negative campaign, dan bisa jadi ke depannya menjadi black campaign.
"Saya lihat meme buat SBY ini masih ditaraf negative campaign. Jadi dimaksudkan untuk memancing reaksi, dan mungkin akan jadi black campaign. Maka itu kita tunggu reaksi dari Lurah Cikeas," ujar Rocky Gerung.
Meski demikian, Rocky Gerung menilai, Partai Demokrat sudah terlatih dalam menangani negative campaign atau black campaign semacam itu.
"Tapi saya kira kalangan Partai Demokrat sudah terlatih untuk menangani hal-hal semacam ini," ujar Rocky Gerung.
Terakhir, Rocky Gerung juga menyebut bahwa dengan banyaknya meme, bisa jadi imunitas politik di Indonesia juga masih kuat, karena masyarakat tidak diintervensi oleh oligarki.
"Jadi kalau kita masih kita masih sanggup bikin meme, itu pertanda bahwa imunitas kita terhadap politik masih kuat. Jadi kita tidak bisa diintervensi oleh oligarki dan macam-macam. Jadi pakailah meme itu untuk satire politik," kata Rocky Gerung.***