Sebut PDIP Sarang Koruptor, Rocky Gerung: Pasti Nurdin Abdullah Cari Partai yang Mudah Dapat Tiket

28 Februari 2021, 18:07 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung yang menyebut PDIP sarang koruptor. /Tangkapan layar YouTube Rocky Gerung Official

PR BEKASI - Pengamat politik Rocky Gerung buka suara soal keterkaitan PDIP dengan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah yang telah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan proyek infrastruktur di Sulsel.

Rocky Gerung yakin bahwa saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah secara sadar masuk ke PDIP yang disebutnya sebagai sarang koruptor.

"Dia betul-betul dengan sadar masuk ke sarang koruptor," ucapnya.

Rocky Gerung berspekulasi bahwa Nurdin Abdullah tidak bersarang di PDIP melainkan nyasar dan masuk ke partai tersebut karena ambisinya yang menggebu-gebu pada saat itu untuk menjabat sebagai gubernur.

Baca Juga: Dipecat karena Dituduh Hianati Negara, Dubes Myanmar Berjanji Akan Lawan Balik Junta Militer

Baca Juga: Siap-siap Pekan Depan! Berikut Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 13 Akan Segera Dibuka

Baca Juga: Anies Baswedan Dapat Prestasi Taraf Internasional, Ferdinand Hutahean: Antek Asing?

"Harusnya kan ada semacam evaluasi, potensial gak nih partai untuk korupsi, tapi begitulah kalau ketamakan itu dari awal memang diniatkan," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 28 Februari 2021.

"Jadi sebetulnya korupsi ini diniatkan dari awal, seseorang ingin nyaleg jadi kepala daerah dan pasti dia akan cari partai yang betul-betul mudah untuk memperoleh tiket," tambahnya.

Karena tiket untuk menuju PDIP mahal, ucap Rocky Gerung, maka akibatnya Nurdin Abdullah pun menghalalkan segala cara untuk mengembalikan uang yang dihabiskannya.

"Nah tiket menuju partai itu setara dengan jumlah uang yang tersedia, jadi dia tahu bahwa PDIP partai besar tapi konsekuensinya tiketnya mahal, akibatnya ya ini, dia mesti balikin lagi semua uang beli tiket itu dengan mengkhianati pesan publik ketika dia kampanye," ungkapnya.

Baca Juga: 'Jatuh Cinta', PT KAI Tambah Layanan GeNose C19 di 4 Stasiun Bari

Kemudian yang lebih gilanya lagi menurut Rocky Gerung, kasus tersebut menyangkut hak nelayan yang pasirnya ditambang untuk kepentingan Makassar New Port yang menyebabkan kemiskinan di pulau tersebut.

Rocky Gerung mengaku mengikuti persoalan ini sejak lama karena dirinya selalu peduli tentang lingkungan.

Kembali soal PDIP, diketahui partai pengusung Nurdin Abdullah pada saat maju sebagai Gubernur Sulsel ada tiga, yakni PDIP 8 kursi, PKS 8 kursi, dan PAN 7 kursi.

Walaupun terlihat berimbang dan tidak hanya didukung oleh PDIP, Rocky Gerung menegaskan bahwa PAN dan PKS pada saat itu beroposisi terhadap Presiden Jokowi.

"Kita tahu bahwa PAN dan PKS pada pemilu-pemilu yang lalu beroposisi pada kekuasaan, saudara Nurdin pada waktu itu tentu butuh dukungan tiga partai besar, tetapi poin dia adalah ketika dia memilih, dia mesti pro oposisi atau pro-presiden Jokowi kan pada waktu itu," ucapnya.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini, Andin Kecewa pada Al dan Lebih Percaya Pada Nino

"Jadi kalau dibilang PKS dan PAN, tentu saja dia akan menghindar dari partai tersebut kendati dia beli tiket mereka juga, karena dia tidak ingin beroposisi, logikanya kan begitu," sambungnya.

Akibatnya, ungkap Rocky Gerung, Nurdin Abdullah pun pada akhirnya secara sadar masuk ke sarang koruptor yaitu PDIP.

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengaku menyebut PDIP sarang koruptor karena para netizen juga mengatakan hal yang serupa.

"Sebetulnya, saya menyebut sarang koruptor karena netizen bilang begitu juga, saya cuman ngikutin netizen ya," tuturnya.

Baca Juga: Dikabarkan Meninggal Dunia, Ashanty Tiba-tiba Muncul: Alhamduliah, Masih Dikasih Kesempatan Hidup Sama Allah

Namun Rocky Gerung yakin, ada alasan yang kuat mengapa netizen menyebut PDIP sarang koruptor.

"Kan saya gak bisa bilang hal lain, nanti saya justru mengacaukan cara berpikir netizen publik yang sudah menganggap dari awal sequences ini, dari Masiku, bansos segala macam, maka kesimpulan publik itu gak bisa kita abaikan, bahwa PDIP adalah partai sarang koruptor," ungkapnya.

Oleh karena itu, Rocky Gerung menyimpulkan bahwa korupsi tersebut direncanakan dalam rapat partai (PDIP).

"Kan terpaksa kita mesti berpikir begitu, dari sarangnya korupsi itu direncanakan," ujarnya.

"Bisa nanti PDIP datang ke publik dan mengatakan, itu adalah oknum individual, tetapi publik sekarang gak bisa untuk mengingat PDIP bukan sebagai partai koruptor, karena peristiwa-peristiwa yang dalam satu tahun ini terus menerus mengenai PDIP," tutupnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler