PR BEKASI – Partai Demokrat tengah menjadi sorotan publik saat ini dan mengundang komentar dari sejumlah pihak.
Hal tersebut akibat kisruh internal yang terjadi di Partai Demokrat yakni Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sumatera Utara telah menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
Diketahui bahwa acara KLB tersebut digelar pada 5 Maret 2021 lalu.
Sejumlah pihak menyayangkan adanya peristiwa tersebut yang hingga saat ini belum ada penyelesaian.
Baca Juga: BLT Kemensos Ibu Rumah Tangga Rp2,4 Juta Disalurkan Maret 2021, Simak Cara Dapatkannya
Baca Juga: Nadya Arifta Ungkap Kisahnya dengan Kaesang Pangarep dan Sebut Sama-sama Miliki Hobi Keluar Malam
Namun, tak sedikit juga pihak yang mendukung Moeldoko untuk menjadi Ketum Partai Demokrat.
Menanggapi hal tersebut, Staf Pribadi Presiden Ke-6 Ossy Dermawan menyebut bahwa 400 peserta KLB tersebut telah mendapatkan aliran uang sebesar Rp2 miliar.
Menurutnya, mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin telah memberikan uang kepada masing-masing peserta KLB tersebut sebesar Rp5 juta.
Oleh karena itu, anak buah SBY ini turut mempertanyakan terkait sumber uang yang digunakan Nazaruddin untuk membayar itu semua.
“Kalau peserta KLB ilegal ada 400an & asumsinya, Nazaruddin nambahkan masing-masing 5 juta, maka total yg ditambahkan adalah 2 Miliar dlm sehari. Kelihatannya uang Nazarudin masih banyak. Darimana ?,” kata Ossy Dermawa yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @OssyDermawan, 9 Maret 2021.
Sebelumnya dikabarkan, Nazaruddin telah memberikan uang sebesar Rp5 juta kepada masing-masing peserta KLB yang merasa kecewa.
Hal itu disampaikan Mantan Wakil Ketua DPC Demokrat Kota Kotamobagu, Gerald Pieter Runtuthomas melalui sebuah video testimoni yang disaksikan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan jajaran kepengurusannya di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, 6 Maret 2021.
Dalam video tersebut, Gerald mengaku diajak oleh mantan kader Demokrat melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp untuk ikut rombongan KLB yang dimotori oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Selain itu, Gerald mengaku jika ajakan tersebut sempat ia tolak. Namun ia dirayu dengan iming-iming uang sebesar Rp100 juta.
Namun, Gerald menyebut bahwa dirinya hanya menerima uang Rp5 juta setelah berpartisipasi dalam KLB tersebut.
Sontak hal tersebut membuat dirinya merasa tertipu dan menyesal, sebagaimana diberitakan Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Nazaruddin Disebut Danai KLB, Anak Buah SBY: Kelihatannya Uangnya Masih Banyak".
Dalam video tersebut, Gerald mengaku bahwa dirinya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada AHY dan jajaran kepengurusannya.*** (Dharma Anggara/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)