Kubu Demokrat Pro Rezim Disebut Akan Dimenangkan Kemenkumham, Mahfud MD: Sejak Dulu kan Begitu

11 Maret 2021, 18:03 WIB
Mahfud MD buka suara soal kubu Partai Demokrat mana yang akan menang ketika menjadi pembicara dalam acara Mata Najwa pada Rabu, 10 Maret 2021 malam. /Instagram.com/@mohmahfudmd

PR BEKASI - Menko Polhukam Mahfud MD memberikan jawaban mengejutkan saat disinggung soal kubu Partai Demokrat mana yang akan dimenangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), apakah kubu Moeldoko atau Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pernyataannya Mahfud MD tersebut dilontarkannya dalam sebuah unggahan video di kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis, 11 Maret 2021.

Dalam kesempatan tersebut, Najwa Shihab bertanya kepada Mahfud MD mengenai kubu mana yang kemungkinan besar dimenangkan oleh Kemenkumham.

"Pak Mahfud, ada suara kekhawatiran atau sampai sejauh tudingan bahkan, kalau melihat atau berkaca dari konflik-konflik partai sebelumnya, biasanya yang dimenangkan oleh Kemenkumham adalah kubu yang mendukung pemerintah (Moeldoko)?" tanya Najwa Shihab.

Baca Juga: Anggap Narasi Rumah DP 0 Rupiah Hasilnya Nol Konyol, Musni Umar: Tujuannya demi Jelekkan Anies Baswedan

Baca Juga: Tandai Hubungan Bilateral ke-70 Tahun Indonesia-Rusia, Anies Baswedan Resmikan Patung Yuri Gagarin

Baca Juga: Amien Rais Bicara Soal Neraka Jahanam di Depan Jokowi, Teddy Gusnaidi: Merasa Hebat, Padahal Masuk Perangkap

"Ya mungkin ya, bisa saja, sejak dulu kan begitu ya, sejak jaman tahun 2002 ya," jawab Mahfud MD sambil tertawa seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 11 Maret 2021.

Maka, jika ada dua kubu Partai Demokrat yang saat ini sedang berseteru, yakni Moeldoko dan AHY, yang pro rezim bisa dipastikan adalah kubu Moeldoko.

Namun saat disinggung kans kubu Moeldoko menang lebih besar, Mahfud MD kurang setuju.

Menurut Mahfud MD, kubu Moeldoko dkk belum tentu mendukung pemerintah, bahkan pak SBY bisa jadi mendukung pemerintah karena telah berkali-kali pro rezim sebelum Pilpres 2019.

Najwa Shihab pun menjelaskan, secara politik sekarang SBY tidak masuk dalam barisan koalisi, kalau Demokrat Moeldoko, seorang KSP tidak mungkin tidak mendukung pemerintah.

Baca Juga: Singgung Reputasi Moeldoko, Yan Harahap: Andai Dirikan Parpol Sendiri, Moeldoko Jauh Lebih Terhormat

Mahfud MD pun lantas menjawab, silakan saja berpersepsi seperti itu karena dalam permainan politik bisa saja terjadi hal semacam itu.

Lebih lanjut, soal apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengetahui dan merestui keterlibatan Moeldoko dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara pada 5 Maret 2021.

Mahfud MD menyampaikan bahwa Jokowi sama sekali tidak mengetahui soal itu.

"Pak Jokowi kalau ditanya mengetahui, sekarang sudah mengetahui, tetapi ketika akan berangkat itu betul-betul tidak mengetahui, karena saya bertanya ke Pak Moeldoko dan terutama ke Pak Jokowi," tuturnya.

Pada hari Senin, tiga hari setelah KLB, Mahfud MD mengaku bertemu dengan Jokowi dan bertanya, "Gimana pak itu?".

Baca Juga: Tandai Hubungan Bilateral ke-70 Tahun Indonesia-Rusia, Anies Baswedan Resmikan Patung Yuri Gagarin

"Waduh saya gak tahu betul itu, hari Kamis pagi (h-1) saya sama pak Moeldoko dan Pratikno masih meresmikan sesuatu di Banten, pada waktu itu kita ngobrol biasa, pak Moeldoko gak cerita apa-apa tuh," jawab Jokowi.

"Gak ada cerita kalau besoknya mau ada KLB, tiba-tiba malam sudah dapat berita bahwa pak Moeldoko akan pergi ke Medan, ya kita gak tahu juga," tambah Jokowi.

Kemudian Mahfud MD pun segera mengonfirmasi kepada Moeldoko dengan mengatakan, "Bapak enggak cerita pada Pak Jokowi bahwa bapak akan ikut KLB?"

Moeldoko pun menjawab, "Itu kan urusan saya dan saya tidak ditanya."

Menurut Mahfud MD, memang pada saat itu semua pihak di Istana kaget, karena hingga Kamis pagi, satu hari sebelum KLB, tidak ada yang tahu sama sekali soal rencana Moeldoko tersebut.

Baca Juga: Mulai 1 Juni 2021, Seluruh Pegawai KPK Resmi Berstatus ASN

"Kamis pagi kita gak tahu mau ada KLB, baru sorenya itu baru ribut, orang sudah sampai di Medan semua," ucapnya.

"Saya bilang, hebat juga nih gerakan diam-diamnya tiba-tiba meledak di Medan, kita kan gak pernah tahu bahwa akan ada itu, sampai dengan hari Kamis itu gak ada yang tahu tuh," sambungnya.

Mahfud MD pun mengaku baru tahu saat Kamis sorenya karena mendapat surat dari AHY.

Seperti yang telah diketahui, Moeldoko terpilih menjadi ketua umum dalam acara yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD). 

Moeldoko terpilih menjadi pemimpin Partai Demokrat dalam waktu 51 menit setelah KLB Demokrat dibuka.

KLB Demokrat tersebut digelar di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara pada Jumat, 5 Maret 2021 dan dibuka pukul 14.44 WIB.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Youtube Mata Najwa

Tags

Terkini

Terpopuler