PR BEKASI - Baru-baru ini tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau akrab disapa Gus Umar membuat video parodi saat Darmizal selaku penggagas KLB Partai Demokrat menangis.
Darmizal diketahui menangis karena menyesal pernah menjadi tim buru sergap untuk memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum (Ketum) PD pada tahun 2015.
Video parodi Darmizal menangis tersebut diunggah oleh Gus Umar melalui akun Twitternya @UmarChelsea75 pada Kamis, 11 Maret 2021.
Hingga saat ini, video tersebut telah ditonton sebanyak 7,8 ribu kali dengan "likes" sebanyak 415.
Baca Juga: Komentari Perubahan Status Aprilia Manganang, PBVSI: Kita Dukung Penuh, Itu Hak Pribadi Dia
Baca Juga: Rifat Sungkar Bagikan 5 Tips Berkendara dengan Posisi Duduk Nyaman dan Aman
Uniknya Gus Umar menggunakan botol kecap sebagai pengganti mikrofon yang digunakan Darmizal saat menangis.
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, Gus Umar meniru dialog serta ekspresi Darmizal pada saat menangis.
Bahkan dalam video unggahannya tersebut dia juga menyematkan tagar #DarmizalChallange.
Gus Umar juga bertanya kepada para netizen apakah parodinya tersebut sudah mirip dengan Darmizal.
"Sudah mirip gak dengan Darmizal? Sudah keren gak akting saya?," ungkapnya.
Baca Juga: Pria Ini Nekat Bakar Rumah Mantan Pacarnya, Warganet: Akibat Ditinggal Pas Lagi Sayang-sayangnya
Bahkan dirinya dengan percaya diri menyebut, apakah parodinya tersebut sudah layak penghargaan tertinggi dalam dunia perfilman Indonesia, yakni Piala Citra.
"Apa Sudah layak saya dapat piala Citra?," ujar Gus Umar sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter resminya, Kamis, 11 Maret 2021.
Ia mengaku kelelahan untuk menghafal narasi yang diucapkan Darmizal saat menangis, bahkan untuk membuat video parodi tersebut, Gus Umar mengaku melakukan berkali-kali cut.
"Capek juga hafalin kalimat Darmizal. Mana aktingnya beberapa di-cut. Maaf mic gak ada jadi ganti kecap botol. #DarmizalChallenge," ungkapnya.
Perlu diketahui, pada Selasa, 9 Maret 2021 di Jakarta Selatan, Darmizal menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh DPD dan DPC Partai Demokrat.
Baca Juga: Pria Ini Nekat Bakar Rumah Mantan Pacarnya, Warganet: Akibat Ditinggal Pas Lagi Sayang-sayangnya
Dia menyebut saat ini ada rezim diktator di Partai Demokrat.
"Hari ini saya kepada seluruh DPC, seluruh DPD Partai Demokrat, minta maaf, saya menyesal, saya nggak tahu kalau akan lahir rezim diktator ini," ujarnya.
Darmizal mengaku tidak mengetahui ada peraturan organisasi yang memberatkan mereka. Dia kemudian mengaku malu.
"Sungguh saya nggak tahu akan ada PO yang memberatkan kalian, menyetor setiap bulan. Malu saya, saya malu," ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah pihak menggelar acara yang diklaim sebagai KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumut, Jumat, 5 Maret 2021.
Acara tersebut kemudian menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Marzuki Alie, yang ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat versi KLB Demokrat Deli Serdang, menyebut hasil KLB masih dalam proses administrasi.
Setelah rampung, hasil tersebut akan diserahkan ke Kemenkumham.
"Sedang diproses sih, sedang dijalankan proses administrasi semuanya," ujar Marzuki.***