Tak Terima Era Jokowi Disamakan dengan Orde Baru, Ruhut Sitompul: Paling Teraniaya Ketua Umum Saya

13 Maret 2021, 20:56 WIB
Politisi PDIP, mantan kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul yang mengaku sedih karena Moeldoko dituduh macam-macam dalam acara Mata Najwa.* /Tangkap Layar/Najwa Shihab/

PR BEKASI - Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul, mengaku kalau dia senang dengan pernyataan dari Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan Ni'matullah Erbe, yang mengatakan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara, hanya berada satu tingkat di atas arisan.

"Saya senang sekali dengan sahabat saya Ketua Sulawesi Selatan, KLB ini kan di bawah arisan ini, enggak mau saya bilang KLB," kata Ruhut Sitompul, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Akan tetapi, dia menyayangkan reaksi yang diberikan terhadap polemik tersebut.

Menurutnya, jika memang Partai Demokrat itu benar solid maka jangan seperti itu reaksi yang diberikan.

Baca Juga: Bersyukur UAS Disebut Cocok Dampingi Anies di Pilpres 2024, Ferdinand Hutahaean: Amin, Semoga Jadi 

Baca Juga: Pemprov DKI Raih Penghargaan dari BNPB, Musni Umar: Ini 'Hadiah' bagi Para Pembenci Anies Baswedan

Baca Juga: Kemungkinan Kolaborasi Tesla Dan Tata Motors Muncul ke Permukaan, Diskusi Tahap Awal Telah Dimulai

"Ini udah 'beti', beda tipis dengan geng motor. Tau kan geng motor aksi-aksinya? ngeri banget loh," ujar Ruhut Sitompul.

Dia menjelaskan, jika memang sudah merasa kuat di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), maka itu saja yang perlu dipertahankan dan jangan dibawa keluar.

Dikatakan olehnya, sebagaimana saat dia tampil di salah satu media bersama dengan kader Partai Demokrat Andi Mallarangeng, yang pada saat itu mengatakan bahwa surat yang dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu baik dan sopan.

Bahkan, dikatakan Ruhut Sitompul, dia merangkum kata-kata dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyampaikan kalau dia menghormati adanya praduga tak bersalah.

Baca Juga: Moeldoko Ditakutkan Picu Orde Baru Jilid 2, Tjipta Lesmana: Apalagi Parpol yang Dipimpin Rocky Gerung, Bahaya! 

"Tapi surat itu dilayangkan, lingkungan ring satu AHY ini yang nggak bagus, nggak halus, termasuk Andi Mallarangeng. Dia bilang begini, 'akhirnya bukan Pak Moeldoko tapi pemerintahan Pak Jokowi ingin mengembalikan era Orde Baru, ngeri kan itu," ucapnya.

Diungkapkan oleh Ruhut, bahwa Menteri Hukum dan HAM saja, Yasonna Laoly, sampai merasa tersinggung.

Dia lantas mempertanyakan kenapa polemik tersebut menjadi seperti ini, akhirnya dia menyatakan kepada Andi Mallarangeng bahwa suratnya memang betul halus tetapi lingkungannya yang tidak halus.

Apalagi ketika Andi mengatakan hal yang demikian, Ruhut menilai itu sesuatu yang berbahaya.

"Kau katakan Orde Baru, bicara Orde Baru, yang paling teraniaya Ketua Umum saya Megawati Soekarnoputri. Dia langsung diam, udah kembali lagi ke KLB," kata Ruhut Sitompul menceritakan apa yang dia katakan kepada Andi Mallarangeng.

Baca Juga: Heboh Ritual Mandi Bareng Aliran Hakekok, Anwar Abbas: Orang-orang Seperti Itu Secara Kejiwaan Labil 

Dia mengatakan tinggal menunggu dan melihat reaksi dari teman-teman yang ada di pusat, dan ketika melihatnya Ruhut menyarankan untuk tidak begitu.

Disarankan olehnya untuk melakukan protes dengan elegan, terlebih mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah orang yang terkenal elegan.

"Apalagi, maaf nih, saya ini anak tentara, walaupun saya bukan tentara saya sangat menghormati sapta marga sumpah prajurit," kata Ruhut Sitompul.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler