SBY Curhat Soal 'Sahabat' yang Lukai Hatinya: Tak Terbayangkan Itu Akan Terjadi, Menabrak Akal Sehat dan Etika

19 Maret 2021, 15:54 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Facebook Susilo Bambang Yudhoyono/

PR BEKASI - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunggah video podcast bertajuk "Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Lambat, Tapi Pasti" di laman Facebook-nya.

Video podcast berdurasi 18 menit 42 detik berisi tentang curahan hati SBY terkait sejumlah permasalahan dalam hidupnya, yang ditulisnya dalam bentuk puisi.

SBY mengatakan bahwa pada suatu malam, kediamannya di Cikeas seperti kota mati, dengan suasana yang cukup mencekam, hening, dan sepi.

"Malam itu, Cikeas bagai kota mati, atau seperti dusun kecil yang terbentang di kaki bukit yang sunyi. Suasana sungguh mencekam, hening, dan sepi," kata SBY, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Facebook Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat, 19 Maret 2021.

Baca Juga: Menhub Izinkan Mudik Lebaran, Mardani Ali Sera: Ini Kebijakan Ceroboh dan Bisa Berbahaya

Baca Juga: Dipaksa Mundur dari All England 2021, Jonatan Christie: Sangat Tidak Adil, Harusnya BWF Belajar dari Thailand

Baca Juga: Diduga Diskriminasi, Dubes Desra Tawarkan Opsi Paling Ekstrem Pada Otoritas Inggris: Hentikan All England 2021

Dalam keheningan malam itu, SBY berkontemplasi untuk mencari hikmah dari cobaan hidup yang baru dia alami.

"Di keheningan malam itulah, aku berkontemplasi untuk mencari hikmah dari cobaan baru yang aku alami. Dalam kekuatan iman yang aku miliki, aku bertanya kepada Sang Pencipta, juga mengadu, mengapa cobaan ini mesti datang seperti ini," kata SBY.

SBY mengungkapkan bahwa saat ini dirinya dan orang-orang yang setia pada Partai Demokrat telah merasa sangat dilukai atas perlakukan sejumlah sahabat.

"Perbuatan dan perlakuan sejumlah 'sahabat' yang sangat melukaiku. Juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya," kata SBY.

Baca Juga: Bongkar 'Borok' Jhoni Allen, Reza Ali: Biang Kerok, Ini Virus Lebih Ganas dari Covid-19, Anda Bisa Celaka

SBY bahkan tak pernah membayangkan sejumlah sahabatnya itu dapat berbuat sedemikian rupa, karena hal itu bertentangan dengan sikap perwira dan kesatria.

"Sesuatu yang tak pernah aku bayangkan bahwa itu bakal terjadi. Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika, dan budi pekerti. Juga bertentangan dengan keperwiraan dan kesatrian," ujar SBY.

Pada malam itu, SBY menuturkan bahwa dia melakukan dialog di dalam batinnya terkait permasalahan hidupnya, khususnya masalah Partai Demokrat yang selama ini telah dia pimpin dan besarkan, tapi tiba-tiba saja diobok-obok oleh pihak luar.

Baca Juga: Ungkap Alasan Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Muhammad Rahmad: Kalau Pak SBY Gak Nantang, Belum Tentu Beliau Mau

Meski awalnya merasa sedih, SBY memahami bahwa apa yang terjadi saat ini adalah takdir dunia, cobaan hidup yang dia yakini pasti ada solusinya. SBY pun yakin bahwa langkah yang telah diambilnya dalam menyelesaikan masalah Partai Demokrat adalah langkah yang tepat.

"Era kini, adalah era politik pasca kebenaran. Artinya, politik tanpa disertai kebenaran, banyak fitnah, pembunuhan karakter, berita bohong, dan tipu daya," kata SBY.

Oleh karena itu, SBY mengatakan bahwa dirinya akan mengahdapi semua masalah dengan kuat, tabah, dan tegar, baik lahir maupun batin. Karena hidup memerlukan kesabaran dan perngorbanan.

"Aku dilahirkan untuk mencintai kedamaian, bukan pertentangan dan kekerasan. Namun, bagaimana pun aku lebih mencintai kebenaran dan keadilan. Jika kebenaran dan keadilan tegak, damailah hati kita. Damailah negara kita. Damailah dunia kita," kata SBY.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler