Ruhut Sitompul Sebut AHY Suka Fitnah, Ossy Dermawan: Miskin Harta Jauh Lebih Bermartabat dari Miskin Etika

19 Maret 2021, 22:41 WIB
Wasekjen DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan membalas pernyataan Ruhut Sitompul yang jelekkan SBY dan AHY. /Twitter @OssyDermawan

PR BEKASI - Wasekjen DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan membalas pernyataan Politikus PDIP Ruhut Sitompul yang mengkritik video podcast Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Facebook dan juga menjelekkan para kader Partai Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ossy Dermawan lantas menyebut bahwa miskin harta jauh lebih bermartabat dibandingkan miskin etika.

"Miskin harta jauh lebih bermartabat dibandingkan miskin etika," kata Ossy Dermawan, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @OssyDermawan, Jumat, 19 Maret 2021.

Diketahui, Ruhut Sitompul menyebut bahwa video podcast SBY ibarat menepuk air air di dulang dan memercik ke mukanya sendiri.

Baca Juga: Eva Belisima Wujudkan Mimpinya Berlibur di Bali, Rohimah: Ya Allah Hilangkan Masa Lalu Pahit dari Hidup Saya

Baca Juga: Ungkap Alasan Belum Menikah Meski Usia Hampir 40 Tahun, Indra Bruggman: Saya Itu Tipikal Orang yang Pemilih

Baca Juga: Akui Terkadang Merasa Dirinya Politisi Gagal, Amien Rais: Saya Gagal Jadi Presiden dan Cuma Jadi 'King Maker'

Menurutnya, apa yang dilakukan SBY itu persis apa yang dilakukan kader-kader dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY yang suka memfitnah dan menyebarkan berita bohong, sehingga lahirlah Partai Demokrat versi KLB.

"Pak SBY di podcast ibarat menepuk air di dulang terpercik muka sendiri. Itulah yang dilakukan kader-kader Demokrat sekarang dan Ketumnya AHY, masih bau kencur, suka memfitnah, pembunuhan karakter, berita bohong, tipu muslihat, lahirlah KLB Sibolangit Ketum PD Pak Moeldoko, Sekjen Jhoni Allen Marbun. Merdeka," tutur Ruhut Sitompul.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY mengunggah video podcast bertajuk "Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Lambat, Tapi Pasti" di laman Facebook-nya.

Video podcast berdurasi 18 menit 42 detik berisi tentang curahan hati SBY terkait sejumlah permasalahan dalam hidupnya, yang ditulisnya dalam bentuk puisi.

Baca Juga: Jokowi Minta Kasus All England Tak Didiamkan, Mohammad Ahsan: Tolong Pulangkan Saja Kami ke Pelukan Anak Istri

SBY mengatakan bahwa pada suatu malam, kediamannya di Cikeas seperti kota mati, dengan suasana yang cukup mencekam, hening, dan sepi.

"Malam itu, Cikeas bagai kota mati, atau seperti dusun kecil yang terbentang di kaki bukit yang sunyi. Suasana sungguh mencekam, hening, dan sepi," kata SBY.

Dalam keheningan malam itu, SBY berkontemplasi untuk mencari hikmah dari cobaan hidup yang baru dia alami.

"Di keheningan malam itulah, aku berkontemplasi untuk mencari hikmah dari cobaan baru yang aku alami. Dalam kekuatan iman yang aku miliki, aku bertanya kepada Sang Pencipta, juga mengadu, mengapa cobaan ini mesti datang seperti ini," kata SBY.

Baca Juga: Sebut Cap Partai Demokrat adalah SBY, Hendri Satrio: Tanpa SBY, Apalah Arti Seorang Moeldoko

SBY mengungkapkan bahwa saat ini dirinya dan orang-orang yang setia pada Partai Demokrat telah merasa sangat dilukai atas perlakukan sejumlah sahabat.

"Perbuatan dan perlakuan sejumlah 'sahabat' yang sangat melukaiku. Juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya," kata SBY.

SBY bahkan tak pernah membayangkan sejumlah sahabatnya itu dapat berbuat sedemikian rupa, karena hal itu bertentangan dengan sikap perwira dan kesatria.

"Sesuatu yang tak pernah aku bayangkan bahwa itu bakal terjadi. Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika, dan budi pekerti. Juga bertentangan dengan keperwiraan dan kesatrian," ujar SBY.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler