PR BEKASI – Indikator Politik Indonesia baru saja merilis hasil survei terkait nama capres pilihan anak muda.
Berdasarkan hasil survei tersebut, nama Prabowo Subianto berada di bawah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Merespon hasil survei tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani berharap Ketua Umumnya, yakni Prabowo Subianto tetap bersedia maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Muzani meyakini hasil survei tersebut akan berbeda jika responden yang dilibatkan ialah masyarakat umum.
Warta ihwal Gerindra berharap Prabowo Subianto bersedia nyapres lagi di 2024 pun mendapatkan perhatian dari Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla.
Melalui cuitan twitternya, Ulil Abshar Abdalla melemparkan komentarnya.
“Kok ngga kapok-kapok ya,” kata Ulil Abshar Abdalla sebagaiamana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ulil, Rabu, 24 Maret 2021.
Perlu diketahui bahwa saat ini Prabowo Subianto tengah menjabat Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Pada Pilpres 2019 lalu, Prabowo merupakan calon presiden yang bertarung di Pilpres dengan Joko Widodo (Jokowi). Namun dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto kalah dari Jokowi.
Dikutip dari Antara, sebelumnya Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei suara anak muda terkait isu-isu politik dan bangsa.
Terkait Pilpres 2024 mayoritas anak muda dinilai telah menentukan sejumlah nama sebagai pilihannya.
Baca Juga: Jelang Hari Pernikahan Putri Sulungnya, Krisdayanti: Saya Sudah Titip Pesan Agar Aurel Sabar
Hasil survei tersebut memunculkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi pertama dengan persentase 15.2 persen.
Kemudian di urutan bawahnya ada Ganjar Pranowo 13.7 persen, Ridwan Kamil 10.2 persen, dan Sandiaga Uno 9.8 persen. Sementara Prabowo Subianto berada di peringkat kelima dengan 9.5 persen.
Hasil survei ini diperoleh Indikator Politik Indonesia menggunakan metode random sampling dengan sampel sebanyak 1.200 responden usia 17 hingga 21 tahun yang dipilih secara acak.
Adapun margin of error survei ini kurang lebih sebesar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***