Jumlah Harimau dan Gajah Sumatra Kian Memprihatinkan Akibat Perburuan Liar

30 Maret 2021, 14:47 WIB
Suro, Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) jantan saat dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser. /Instagram.com/@kementerianlhk/

PR BEKASI - Direktur Pecegahan dan Pengamanan Hutan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sustyo Iriyono, mengatakan bahwa populasi macam harimau dan gajah Sumatra hingga hari ini berjumlah ratusan ekor.

Jumlah Harimau Sumatra (panthera tigris sumatrae) dan Gajah Sumatra (elephas maximus sumatranus) tersebut dikhawatirkan akan terus berkurang akibat pemburuan liar.

"Populasi kedua satwa dilindungi tersebut sudah sangat turun," ujar Sustyo Iriyono, usai ekspos kasus di Mapolda Jambi, Selasa, 30 Maret 2021, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Data yang dimiliki oleh KLHK, jumlah Harimau Sumatra pada saat ini lebih kurang hanya 600 ekor.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini: Usai Tahu Soal Anting, Nino Mulai Curiga pada Elsa

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Bingung dengan Sikap Elsa yang Tak Mengakui Kejahatannya, Andin Kecewa

Baca Juga: Sekitar 500 Orang Tewas Sejak Kudeta di Myanmar, Aktivis Lempar Sampah ke Jalanan sebagai Bentuk Perlawanan

Sementara itu untuk Gajah Sumatra jumlah populasinya tidak sampai 700 ekor yang tercatat sampai 2019.

Sustyo Iriyono juga mengajak masyarakat agar ikut menjaga dan melindungi hewan yang populasi terancam punah dan ia pun berharap bahwa populasi Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera jumlahnya bertambah.

"Ini menunjukkan kepada kita semuanya, bahwa populasi kedua satwa ini wajib kita lindungi dan kita jaga supaya populasinya bisa bisa bertahan paling tidak kalau bisa bertambah," kata Sustyo Iriyono.

Ia menjelaskan, selama dua tahun terakhir populasi kedua satwa tersebut mengalami peningkatan, namun apabila perburuan liar terus dilakukan, bisa jadi suatu saat populasi kedua satwa tersebut berkurang bahkan bisa terancam punah.

Baca Juga: JK Duga Ada Aksi Teror Nasional, Ferdinand Hutahaean: Mengapa Anda Bisa Lebih Tahu dari Aparat Kepolisian?

Menurut Sustyo, kedua kedua satwa ini memiliki sisi ekonomis, "Tetapi harus dipahami disamping nilai ekonomis ada nilai ekologis."

Nilai ekologis untuk Harimau Sumatera itu dikalkulasikan tidak ada harga pasarnya itu sekitar kurang Rp1.2 miliar per ekor sedangkan untuk Gajah Sumatera Rp3,5 miliar per ekornya.

"Bisa dibayangkan yang menanggung kerugian kita semuanya, karena kita bagian dari ekologi,"kata Sustyo Iriyono.

Dirinya berharap untuk pelaku yang sudah diamankan bisa dikembangkan terus sehingga ada banyak pelaku yang kemungkinan punya andil juga oleh kejadian ini bisa terungkap.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler