PR BEKASI - Tim densus 88 Polri saat ini sedang selidiki kasus dugaan keterkaitan teroris di Bekasi dan Condet, dengan peledakan bom di Makassar.
Kombes Pol Yusri Yunus selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya menyatakan bahwa pada saat ini pihaknya belum menemukan keterkaitan antara keduanya.
"Ada yang menanyakan adakah keterkaitan dengan bom Makassar di Gereja Katedral? Sampai dengan saat ini masih belum ditemukan ada keterkaitan," katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Selasa, 30 Maret 2021.
Yusri menjelaskan bahwa pada saat ini hasil penyelidikan terkait dua kelompok tersebut bergerak secara terpisah.
Lalu ia juga mengungkapkan bahwa penyelidikan itu masih akan tetap terus berjalan.
"Informasi sampai dengan saat ini memang masih bergerak kelompok sendiri saja, tapi ini masih didalami terus karena barang bukti yang ditemukan cukup banyak," katanya.
Pada Senin lalu, pihak Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menangkap tiga orang teroris di Bekasi Jawa Barat.
Mereka diantaranya, ZA (37), BS (43), dan AJ (46).
Sedangkan Densus 88 lainnya menangkap satu orang teroris di Condet Jakarta Timur, yakni HH (56).
Para teroris itu digrebek dan ditangkap oleh pihak kepolisian saat melakukan operasi antiteror.
Pihak kepolisian sendiri melakukan operasi tersebut guna untuk mencegah adanya insiden yang terjadi di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan.
Dari empat provinsi, Tim Densus 88 mengamankan ada sekitar 13 orang terduga teroris.
Listyo Sigit Prabowo selaku Kapolri mengatakan bahwa 13 orang terduga teroris itu di tangkap di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Makassar, Jakarta, dan Bekasi.
Ia juga mengatakan bahwa Tim Densus 88 dan pihak kepolisian akan terus melakukan penangkapan dan pengamanan di wilayah Makassar, Bekasi, Jakarta, dan Mataram.
Ia lalu menambahkan bahwa masyarakat harus tetap tenang dalam menyikapi kasus tersebut.
Karena pihak kepolisian akan segera mengusut tuntas kasus tersebut dan mengejar kelompok-kelompok teroris.***