Dukung Program Petani Milenial, Dedi Mulyadi: Agar Tetap Produktif, Diperlukan Pola Pikir Inovatif

31 Maret 2021, 08:56 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat pelatihan dan bimtek petani milenial di Purwakarta. /ANTARA FOTO/

PR BEKASI – Program Petani Milenial Juara yang digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) banyak mendapat tanggapan yang positif dari berbagai kalangan, termasuk Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi.

Dirinya mengungkapkan, bahwa saat ini petani milenial menjadi profesi baru yang digemari para pemuda.

Hal itu, disampaikan Dedi dalam acara Pelatihan dan Bimtek Petani Milenial bersama Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Purwakarta, Selasa, 30 Maret 2021.

Dengan hadirnya Petani Milenial ini, bisa membuat anak-anak muda lebih produktif lagi di masa pandemic dengan lebih inovatif.

Baca Juga: Informasi Jadwal Pemadaman Listrik Sementara di Bekasi Hari Ini, Rabu, 31 Maret 2021

Baca Juga: Sebut Moeldoko jadi 'Pion' Megawati untuk Akhiri Trah Cikeas, Arief Munandar: Kayaknya Konsolidasi

Baca Juga: 94 Teroris Ditangkap Densus 88 Januari-Maret, Polisi: Bukti Keseriusan Kami Tumpas Teorisme

Dedi pun mencontohkan para pelajar di Purwakarta, yang sejak awal pandemi tetap produktif dengan melakukan penanaman padi gogo di sekolah dan rumah.

"Sekarang kita bisa lihat anak-anak tiga sampai empat bulan sekali bisa panen," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Antara, Rabu, 31 Maret 2021.

"Jadi perlu pemikiran inovatif agar anak tetap produktif daripada disuruh belajar daring yang akhirnya mereka justru main atau motor-motoran tidak karuan," sambungnya.

Menurut Dedi Mulyadi, petani kini bisa memanfaatkan lahan terbatas sebagai media tanam.

Yakni menggunakan jenis bibit khusus seperti padi gogo yang bisa ditanam menggunakan pot di mana saja dan kapan saja.

Baca Juga: Kerap Masuk Bursa Calon Presiden Indonesia, Ridwan Kamil: Jika 2024 Terbuka Saya Siap

"Menjadi petani itu sekarang jangan terpaku dengan sawah. Karena sekarang sawah banyak yang sudah habis, berubah jadi perumahan dan pabrik," ujarnya.

Di tengah lahan pertanian yang semakin sempit seperti sekarang ini, petani milenial harus bisa terus berinovasi agar tetap produktif, terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Ia juga meminta agar pemerintah yang dalam hal ini Dinas Pangan dan Pertanian memberi contoh kepada masyarakat.

Yakni untuk memanfaatkan lahan yang terbatas untuk ditanami tanaman produktif seperti padi gogo.

Lebih lanjut menurut Dedi, padi atau beras merupakan sebuah harga diri bagi masyarakat Sunda.

Baca Juga: Syok saat Dipanggil KPK karena Terseret Dana Bansos, Cita Citata: Kok Cari Duit Halal Banyak Banget Cobaannya

Sehingga para petani selalu memakan manajemen hati, bukan hitungan bisnis dalam mengelola sawahnya.

Sementara itu, Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian Fajri Jupri mengatakan pelatihan dan bimbingan teknis tersebut diharapkan bisa bermanfaat.

Terutama dalam meningkatkan kompetensi petani milenial sekaligus menyosialisasikan teknologi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian.

Kegiatan ini diikuti sekitar 200 petani milenial dari berbagai wilayah di Kabupaten Purwakarta.

Selain diberi pengarahan dan teori, para petani milenial juga langsung praktik melakukan penanaman padi gogo di lahan yang berada sekitar Tajug Gede Purwakarta.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler