Ferdinand Hutahaean Sindir Haris Azhar soal Eksekusi Mati Zakiah Aini: Orang Ini Mulutnya Besar

3 April 2021, 16:16 WIB
Ferdinand Hutahaean (kiri) sindir Haris Azhar (kanan) soal eksekusi mati Zakiah Aini di Mabes Polri/ pikiranrakyat.com & Instagram Haris Azhar /

PR BEKASI - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ikut menanggapi pertanyaan Haris Azhar soal sikap polisi dalam menindak aksi teror di Mabes Polri pada 31 Maret 2021 lalu.

Untuk informasi, Haris Azhar sebelumnya sempat mempertanyakan sikap dan landasan petugas polisi yang mengambil tindakan eksekusi mati terduga teroris di Mabes Polri.

"Dalam situasi kemarin, ada pendadakan dari terduga teroris. Persoalannya kemudian, apakah polisi kemarin yang jaga mengerti tata cara menangani serangan teroris?" kata Haris Azhar, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun.

Pada argumentasi yang dilontarkan, Haris Azhar menyinggung Perkap Pasal 19 yang mengatur tindakan aparat penegak hukum saat ada situasi serangan teror dadakan ke Mabes Polri.

Baca Juga: Presiden dan Menhan Indonesia jadi Saksi Pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar

Baca Juga: Anies Baswedan Singgung Pemilihan di Indonesia Kerap Timbulkan Konflik: Persatuan Adalah Hasil Ikhtiar

"Setiap orang yang berakibat meninggal pada operasi penindakan terorisme, harus dilakukan pemeriksaan. Tapi, kan masalahnya situasi kemarin bukan dalam operasi penanggulangan terorisme," ujar Haris Azhar.

Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean mengungkap banyak komentar negatif terhadap petugas dalam menangani teroris.

"Banyak komentar negatif terhadap petugas dalam menangani teroris," tutur Ferdinand Hutahaean.

Selain itu, Ferdinand menilai orang seperti Haris Azhar banyak bicara, tetapi nalarnya kurang bekerja terhadap perlindungan nyawa korban akibat aksi teror.

Baca Juga: Soal Kepemilikan Senpi untuk Warga Sipil Indonesia, Berikut Prosedur dan Persyaratannya

"Orang seperti ini hanya mulutnya yang besar, tapi hatinya kerdil dan nalarnya kurang bekerja terhadap perlindungan nyawa korban teroris dan aparat yang bertugas," kata Ferdinand Hutahaean dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 3 April 2021.

Oleh karena itu, Ferdinand mengatakan Haris Azhar baru mengoreksi ucapannya jika dirinya yang menjadi korban aksi teror.

"Mungkin dia akan sadar kalau sudah jadi korban," ucap Ferdinand Hutahaean.

Untuk diketahui, dalam kesempatan tersebut, Haris Azhar juga menyinggung prinsip Kuba dalam menanggapi tindakan aparat penegak hukum terkait aksi teror di Mabes Polri.

"Sebelum mematikan, harus melumpuhkan dulu. Sebelum melumpuhkan juga ada penegakan hukum lain, misalnya mencegah," ujar Haris Azhar.

Dalam prinsip Kuba, lanjut Haris Azhar, terdapat sejumlah ukuran yang menjadi landasan bagi aparat penegak hukum dalam mengambil tindakan.

"Kuba Prinsipal. Dalam situasi seperti apa nembaknya boleh ke kaki, dalam situasi seperti apa nembaknya boleh ke dada." ucap Haris Azhar.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler