PR BEKASI - Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait kehadiran tiga petinggi negara, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menhan Prabowo Subianto, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam acara pernikahan pasangan selebriti, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.
Rocky Gerung merasa heran kenapa tiga petinggi negara bisa hadir dalam acara pernikahan yang terbilang privat, bahkan acara pernikahan tersebut ikut disiarkan di situs resmi pemerintah.
"Perkawinan itu kan peristiwa privat, tapi beritanya di-upload secara official di situs-situs pemerintah. Ini pernikahan abad ini atau sesuatu yang memungkinkan orang untuk dijadikan monumen," kata Rocky Gerung, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin, 5 April 2021.
Rocky Gerung menilai, seharusnya peristiwa yang masuk dalam pemberitaan di situs resmi pemerintah adalah suatu peristiwa yang menyangkut kepentingan publik.
Rocky Gerung pun merasa heran, kepentingan publik macam apa yang ada dalam acara pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, sehingga acara pernikahan keduanya harus diberitakan di situs resmi pemerintah.
"Saya gak ngerti apa kepentingan publik di dalam peristiwa itu, sehingga masuk di berita Sekretariat Negara atau situs presiden," ujar Rocky Gerung.
Menurutnya, jika sebuah acara pernikahan masuk dalam situs resmi pemerintah apalagi sampai dihadiri tiga petinggi negara, itu artinya Indonesia ada dalam keadaan darurat.
"Tetapi kalau beritanya terpasang di situs negara, itu artinya Republik dalam keadaan darurat, mungkin itu maksudnya. Karena ada Presiden, Menteri Pertahanan, dan Ketua MPR ada di sebuah acara privat perkawinan dan itu sangat berbahaya," kata Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menuturkan, seandainya terjadi serangan teroris, maka nyawa tiga petinggi negara akan terancam.
"Bila terjadi serangan teroris, tiga petinggi negara terancam atau mungkin orang menganggap bahwa itu persiapan untuk sidang istimewa, sidang MPR untuk tiga periode, karena itu dilakukan pertemuan sekaligus," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung lantas menyimpulkan bahwa mungkin acara pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar merupakan sesuatu yang genting dan penting sehingga dihadiri tiga petinggi negara dan masuk pemberitaan di situs resmi pemerintah.
"Itu sebetulnya, asumsi saya begitu, karena tiba-tiba masuk di berita resmi negara. Jadi pasti ada sesuatu yang genting di situ. Kalau gak genting, ya penting," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung bahkan memaklumi jika tindakan Jokowi yang menghadiri acara pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar itu mendapat kritik dari berbagai pihak, termasuk dari tokoh luar negeri.
Pasalnya, tindakan Jokowi itu menunjukkan bahwa presiden tidak memiliki sense of reality dan sense of urgency.
"Jadi orang luar negeri pun mengamati bahwa Indonesia ada dalam keadaan yang sulit, karena itu semua orang peduli dengan kesulitan ekonomi, kesehatan, kekerasan, dan terorisme. Tapi tiba-tiba ada berita nyempil yang melibatkan tiga petinggi negara," tuturnya.
"Jadi sangat masuk akal, orang mencibir kegiatan itu bahwa presiden tidak memiliki sense of reality tapi juga sense of urgency. Jadi dia gak ngerti, yang mana realitas dan yang mana yang urgensi," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung lantas menduga bahwa Jokowi menginginkan publikasi untuk kampanye menuju tiga periode.
"Presiden selalu menginginkan ada publikasi tentang dirinya, karena dia masih masa kampanye menuju tiga periode. Menghadiri semua kerumunan yang melanggar protokol kesehatan demi kampanye tiga periode," kata Rocky Gerung.
"Presiden sebetulnya sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan jabatannya, kan itu kesimpulannya," sambungnya.
Terakhir, Rocky Gerung menduga bahwa Jokowi memiliki pesan terselubung saat menghadiri pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, salah satunya meminta kaum selebritas mendukungnya menuju tiga periode.
"Yang lebih gila lagi, peristiwa privat diubah jadi peristiwa publik. Perkawinan ini kan peristiwa privat, kenapa ditaruh di situs Sekretariat Negara? Tentu supaya ada jejak digitalnya," ujarnya.
"Presiden peduli dengan tokoh-tokoh yang membantu dia saat kampanye dan minta supaya kaum selebritas dukung lagi beliau menuju tiga periode, kan itu pesan terselubungnya," kata Rocky Gerung.***