Nikahan Atta-Aurel Dihadiri Jokowi, Haikal Hassan: Nikahan Putri Ulama, Ulamanya Dikejar-kejar Bak Teroris

7 April 2021, 06:40 WIB
Penceramah Haikal Hassan bandingkan acara pernikahan Atta-Aurel dengan pernikahan putri HRS. /Tangakapan layar YouTube.com/tvOneNews/

PR BEKASI - Penceramah Haikal Hassan menilai adanya ketidakadilan terkait sikap pemerintah dalam menyikapi acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

Haikal Hassan menuturkan bahwa sesungguhnya Menko Polhukam Mahfud MD dan para pakar hukum sudah mengatakan bahwa pelanggaran protokol kesehatan tidak bisa dipidana.

Oleh karena itu, Haikal Hassan sangat menyayangkan sikap pemerintah yang tiba-tiba saja memasukkan kasus HRS ke dalam ranah pidana.

Hal itu disampaikan Haikal Hassan saat menjadi narasumber di acara "Catatan Demokrasi" bertajuk "Pandemi Covid-19: Salahkah Pejabat Negara Hadiri Pernikahan Selebriti?" pada Selasa, 6 April 2021.

Baca Juga: Akun Setneg Unggah Nikahan Atta-Aurel, Okky Madasari: Ketidaksetaraan Hukum Dipertontonkan Tanpa Rasa Malu

Baca Juga: Sebut Aksi Terorisme Terjadi karena Salah Maknai Keberagaman, Azis Syamsuddin: Teroris Bukanlah Agama Tertentu

Baca Juga: Siap Maafkan Kader Demokrat yang Ikut KLB, AHY: Meski Memaafkan, Tapi Tak Bisa Begitu Saja Dilupakan

"Bandingkan aja dengan nurani dan hukum. Bukankah Pak Menko Polhukam dan para pakar hukum sebelum kejadian HRS berkata bahwa pelanggaran prokes tidak bisa dipidana, jejak digitalnya masih ada. Tiba-tiba karena HRS yang melanggar, masuk ranah pidana," kata Haikal Hassan, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Rabu, 7 April 2021.

Saat disinggung bahwa pernikahan putri HRS di Petamburan sangat berbeda dengan pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Haikal Hassan mengaku bahwa acara pernikahan putri HRS pun berusaha menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Salah satu contohnya, tamu undangan diberi nomor undangan dan waktu untuk hadir di acara pernikahan, serta diberi meja tamu yang telah diberi nomor sesuai dengan nomor undangan.

Baca Juga: Thalita Latief Akui Alami KDRT dan Tak Dinafkahi, Dennis Lyla: No Comment, Kita Lihat Aja di Persidangan

Namun menurutnya, meski sudah berusaha menerapkan protokol kesehatan yang ketat, masyarakat tetap saja menghadiri acara pernikahan putri HRS bahkan tanpa adanya undangan.

"Tapi masyarakat begitu ramai-ramai, diundang gak diundang pada datang. Kalau kesalahan itu dibebankan pada Habib Rizieq, sudah dibayar denda Rp50 juta," kata Haikal Hassan.

Oleh karena itu, Haikal Hassan sangat menyayangkan sikap pemerintah yang seolah-olah tidak berlaku adil pada rakyatnya, karena adanya perbedaan sikap saat acara pernikahan putri HRS dan pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

"Tapi entah ada apa, putrinya artis dihadiri oleh para pejabat disiarkan. Putrinya ulama, bukan cuma dihadiri, tapi ulamanya dikejar-kejar bak teroris. Begitu loh yang jadi masalah. Itu yang merobek rasa keadilan masyarakat, sehingga menjadi ramai," kata Haikal Hassan.

Baca Juga: Alami KDRT dari Dennis Lyla di Hadapan sang Anak, Thalita Latief: Dia Bingung dan Takut Sama Ayahnya

Haikal Hassan lantas meminta semua pihak untuk menggunakan hati nuraninya untuk menampilkan keadailan.

"Gunakanlah hati nurani, tampilkanlah keadilan. Yang salah, katakan salah. Yang benar, katakan benar. Yang memenuhi etika katakan, yang tidak memenuhi juga katakan," ujar Haikal Hassan.

"Gak usah bolak-balik ke mana-mana. Ini jadi begini, karena yang menikah seorang artis dengan follower yang banyak, dan masih ada orang yang perlu publikasi di tengah ngetopnya itu, entah persiapan berikutnya," sambungnya.

Baca Juga: Soroti Ceramah Ustaz Yahya Waloni, Luqman Hakim: Di Tangannya, Wajah Islam Menjadi Bengis dan Penuh Kebencian

Haikal Hassan lantas mengimbau agar tayangan pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah segera dihapus dari akun Setneg agar permasalahan bisa segera selesai dan tidak timbul polemik lagi.

"Tapi kalau mau selesai polemik ini dan ini akan jadi bulan-bulanan terus, take down aja atau hadir di acara lain yang gak populer. Sehingga selesai, gak ada lagi masalah yang diungkit-ungkit dan jejak digital pun hilang," tuturnya.

"Jas merah, jangan lupakan sejarah. Jas metal juga perlu, jangan sekali-kali lupakan jejak digital," ujar Haikal Hassan.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler