PR BEKASI - Mantan Sekretaris Jenderal HRS Centre dan pendakwah Haikal Hassan turut memberikan komentar terkait isu munculnya nama-nama tokoh komunis dalam kamus sejarah RI Kemendikbud.
Sebagai informasi, kamus sejarah yang memuat sejumlah tokoh nasional dirilis oleh Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam kamus tersebut, nama sejumlah tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) seperti Semaoen dan Dipa Nusantara (DN) Aidit tercantum dalam kamus tersebut.
Walaupun demikian, nama KH Hasyim Asy'ari sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tidak tercantum.
Sontak hal tersebut menuai protes dari sejumlah warga NU, termasuk Ketua Umum NU Circle Gatot Prio Utomo atau Gus Pu.
Berdasarkan penuturan Gus Pu, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bertanggung jawab atas penghilangan jejak sejarah.
Baca Juga: Nama Tokoh PKI Muncul di Kamus Sejarah Kemendikbud, Fadli Zon: Ada yang Hendak Belokan Sejarah
Dasar argumentasinya adalah, foto KH Hasyim Asy'ari terdapat pada kamus Jilid I Nation Formation (1900-1950), tetapi secara alfabetis KH Hasyim Asy'ari tidak ditemukan.
Oleh karena itu, Gus Pu menilai hal tersebut berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohannya.
Menanggapi hal tersebut, Haikal Hassan menjabarkan nama-nama sejumlah tokoh komunis yang dicantumkan dalam kamus sejarah RI Kemendikbud.
Baca Juga: Nama Ulama Hilang dan Tokoh PKI Muncul di Kamus Sejarah Kemendikbud, HNW: Segera Tarik dan Revisi!
"Buku Kamus Sejarah Kemendikbud baru: Hal. 51, Darsono Notosudirjo-Komunis. Hal. 58, DN. Aidit-Komunis. Hal. 87, Henk Sneevliet-Komunis, Hal. 262, Semaoen-Komunis," kata Haikal Hassan.
Selain itu, Haikal Hassan menyoroti hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari selaku pendiri NU.
"Pendiri NU, Hadratus Syaikh KH. Hasyim ASy'ari, halaman berapa?," tutur Haikal Hassan.
Atas dasar tersebut, Haikal Hassan mengaku heran pada sejumlah pihak yang diam mengetahui hilangnya nama ulama dan munculnya nama tokoh komunis.
"Ini kenapa pada diam? Ada apa dengan bangsa ini?," ujar Haikal Hassan dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 20 April 2021.
Pada penutupnya, Haikal Hassan meminta untuk segera ditelusuri pihak-pihak yang bertanggung jawab atas hal tersebut.
"Cari dalangnya!," ucap Haikal Hassan.***