Minta Dipertemukan dengan Jokowi, Pengungsi Asing: Kami Ingin Keluar dari Indonesia

21 April 2021, 11:37 WIB
Sekitar belasan orang pengungsi asing melakukan aksi demonstrasi di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 21 April 2021. /Mentari Dwi Gayati/ANTARA

PR BEKASI – Belasan pengungsi asing dilaporkan melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Rabu, 21 April 2021.

Diketahui, para pengungsi asing tersebut tinggal di sekitar kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Jakarta Pusat.

Mereka melakukan aksi unjuk rasa karena ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta bantuan dari Pemerintah Indonesia.

Salah satu pengungsi yang ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut adalah seorang pria asal Afghanistan bernama Jumakhan.

Baca Juga: Refly Harun: Kalau Ada Sosok di Pemerintahan yang Suka Tokoh-tokoh PKI, Ya Begitulah

Dia bersama para pengungsi asing lainnya mengaku ingin menuntut kejelasan status kewarganegaraan, hingga bantuan logistik untuk bertahan hidup.

Jumakhan juga mengutarakan keinginannya untuk keluar dari Indonesia karena selama para pengungsi asing berada di sini mereka tidak mendapatkan bantuan sedikitpun dari Pemerintah Indonesia.

"Kami ingin bertemu Presiden. Kami ingin keluar dari Indonesia naik kapal atau darat, tapi dicegah. Kenapa tidak boleh? Sedangkan di sini kami tidak dapat bantuan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Dirinya mengaku sudah hampir 20 tahun menunggu aksi dan bantuan dari Komisi Tinggi PBB untuk pengungsi atau UNHCR.

Baca Juga: Sebut Jozeph Paul Zhang Preman Berjubah Pendeta, Gilbert Lumoindong: Bertobatlah, Lepaskan Diri dari Arogansi

"Saya sudah 20 tahun menunggu bantuan dari PBB dan UNHCR, tetapi sampai sekarang nyatanya tidak pernah ada," katanya.

Selama itu pula, Jumakhan dan puluhan pengungsi bernaung di tenda dan pinggir jalan depan Kantor Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih Raya, Jakarta Pusat.

Pengungsi lainnya dari Afghanistan, Khan Ibrahim juga menceritakan anaknya yang baru lahir namun tak bisa ia temui karena terkendala biaya rumah sakit.

"Saya tidak bisa kerja di sini, kuliah apalagi, cari uang bagaimana sedangkan saya di sini tidak gratis. Harus bayar 1.500 dolar per bulan," ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021: Elsa Depresi Usai Bermalan dengan Ricky, Akankah Nino Bertindak?

Aksi belasan pengungsi ini pun langsung dihadang oleh aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menggiring para pengungsi kembali ke Menara Ravindo.

Kapolsek Metro Gambir AKBP Kade Budiyarta ikut melakukan pendampingan para pencari suaka kembali ke tempat pengungsian mereka.

"Nanti kita bicarakan lagi di depan Menara Ravindo. Kita diskusikan apa yang diminta," kata Kade Budiyarta. 

Seperti diketahui, saat ini Indonesia menjadi salah satu tujuan bagi para pengungsi asing yang kabur dari negaranya.

Baca Juga: Tinggal Menghitung Hari, Tersangka Jozeph Paul Zhang Bakal Pulang ke Indonesia

Biasanya, para pengungsi asing melakukan hal tersebut karena negaranya sedang dalam situasi perang atau sedang dalam keadaan genting.

Beberapa pengungsi asing di Indonesia mayoritas berasal dari negara yang sedang timbul konflik seperti Suriah, Afghanistan, Myanmar, dan masih banyak lagi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler