PR BEKASI - Beredar sebuah video viral yang memperlihatkan bagaimana sejumlah warga Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak bantuan yang mereka sebut hanya menjadi ajang 'pencitraan' dari Bu Risma.
Tak hanya itu, mereka juga menolak untuk menemui atau bertemu langsung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat kunjungannya. Video tersebut pun mendapat tanggapan Yan Harahap.
Relawan dalam video tersebut mengaku kecewa karena pihak kecamatan yang terkesan menggiring para pengungsi untuk menemui Mensos Risma yang tengah berada di kantor camat.
Baca Juga: Pejabat PT Pelni Dipecat karena Ingin Adakan Kajian Ramadhan, Said Didu: Itu Bukan Pelanggaran
Video tersebut salah satunya diunggah oleh pemilik akun Twitter @IpungLombok, 7 April 2021.
"Kenapa pula para pengungsi itu yang harus menemui Risma? Begitu pikir mereka. Itu yang kami tidak mau. Kalau menteri mau bertemu dengan pengungsi maka menteri datang ke sini," ucapnya.
Sumbangan bencana banjir hanya formalitas buat disyuting lalu dibawah pulang lagi dan besok keluar siaran sdh kirim bantuan. Kita yg banjir ini desa muslim jd bantuan formalitas yg diberikan untk berita
Video 1 pic.twitter.com/GEJi60GMbe— ANAK_PinggirKali (@IpungLombok) April 6, 2021
Menanggapi hal tersebut, politisi Partai Demokrat Yan Harahap menyebut bahwa keputusan Tri Rismaharini untuk menunggu pengungsi datang ke tempatnya adalah pencitraan.
Pencitraan boleh saja, sambung Yan Harahap, asalkan tidak berlebihan seperti yang dilakukan Risma, karena para pengungsi harus melewati jalan yang cukup sulit untuk mencapai lokasi.
Baca Juga: Besok! Lembaga Falakiyah PBNU akan Laksanakan Rukyatul Hilal Ramadhan 1442 H