Aktivis Kemanusiaan Kaget Isi Bantuan Bencana di NTT Hanya 1 Kg Beras, Sebutir Telur, dan Sebungkus Mi Instan

21 April 2021, 13:52 WIB
Aktivis kemanusiaan Azzam Mujahid yang kaget mengetahui isi bantuan untuk korban bencana alam di NTT. /Instagram @azzamizzulhaq

PR BEKASI - Aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid Izzulhaq kaget mengetahui bahwa isi bantuan bagi para korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NNT) hanya berisi satu kilogram beras, sebungkus mi instan, dan sebutir telur ayam.

Dirinya mengaku heran padahal dana yang digelontorkan untuk memindahkan Ibu Kota Negara saja bisa menyentuh ratusan triliun tapi untuk rakyat justru sebaliknya.

"Untuk pembangunan Ibukota Negara, Rp500 tirliun. Untuk (katanya) Silicon Valley Indonesia, Rp18 triliun," ujar aktivis kemanusiaan tersebut seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @AzzamIzzulhaq, Rabu, 21 April 2021.

Tangkapan layar cuitan Azzam Mujahid.

Baca Juga: Sudah Dilarang, Kemenhub Sebut Ada 7 Juta Orang yang Berpotensi 'Ngeyel' Tetap Mudik Lebaran

"Untuk rakyat: beras 1 kilogram, telur 1 butir, mi instan 1 bungkus," sambungnya.

Azzam Mujahid kemudian menyinggung pemerintah dengan mengucapkan sila kedua karena minimnya keadilan di negeri ini.

"Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Hiduplah Indonesia Raya!," ungkapnya.

Baca Juga: Layu Sebelum Berkembang, 6 Klub Inggris Resmi Mundur dari Liga Super Eropa karena Fans

Sebelumnya, para korban bencana alam di NTT mulai mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah setempat.

Di Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kupang, NTT, warga mendapatkan bantuan bencana berisi satu kilogram beras, sebungkus mi instan dan sebutir telur ayam.
Meidel Amtiran (46), salah satu warga yang tinggal di RT 7, RW 4, Kelurahan Teunbaun, mengaku menerima bantuan itu pada Sabtu, 17 April 2021.

"Bantuannya saya dapat dari pemerintah yang disalurkan melalui RT yakni satu butir telur, sebungkus mi instan dan beras satu kilogram. Bantuannya masih saya simpan sampai sekarang," kata dia.

Baca Juga: Apa Kewajiban Bayar Zakat Fitrah bagi Orang Tak Mampu? Bolehkah Meng-Qada ketika Mampu?

Amtiran merupakan salah satu korban bencana badai seroja yang menghantam wilayah NTT beberapa waktu lalu. Rumahnya rusak berat tertimpa pohon beringin saat badai datang.

Ia mengatakan, bantuan dari pemda setempat baru didapatkan sekitar dua pekan setelah terjadi bencana. Sebelumnya, dia bahkan harus meminta bantuan dari saudaranya yang ada di Kota Kupang.

"Kami masyarakat yang kena musibah langsung di sini bingung dengan pemberian bantuan model begini. Kami tidak habis pikir kok bisa ada bantuan yang model begini padahal bencana besar sekali," ucapnya.

Baca Juga: Viral, Aksi Tak Senonoh Pria Berpeci Remas Bokong Jamaah Wanita Saat Salat Tarawih

Bantuan itu, kata Amtiran, diperoleh dari Ketua RT yang mendatangi rumahnya. Meski begitu, Amtiran tetap bersyukur bisa selamat dari bencana alam tersebut.

Amtiran mengunggah bantuan itu di media sosial Facebook dengan akun Ken Adolof. Tujuannya, agar masyarakat bisa menilai bantuan dari pemerintah itu.

Unggahan itu, kata dia, juga menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dari tingkat bawah hingga pusat.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler