PR BEKASI - Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie ikut buka suara menanggapi polemik pengeras suara atau toa masjid.
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengusulkan agar toa masjid hanya dipakai untuk panggilan azan dan ikamah saja.
Walaupun demikian, Dadang Kahmad menegaskan toa masjid boleh dipakai untuk membangunkan orang sahur dengan syarat tidak disampaikan terus-menerus sehingga mengganggu masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Jimly Asshiddiqie menilai toa masjid lebih baik hanya digunakan untuk panggilan azan.
Menurutnya, panggilan ikamah hanya untuk internal jamaah yang sudah kumpul saja sehingga tidak lagi memerlukan penggunaan toa masjid.
"Iqamah juga tidak usah, karena qomat diperlukan hanya untuk internal jamaah yang sudah kumpul saja," kata Jimly Asshiddiqie dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 26 April 2021.
Baca Juga: Akun Medsos Penyebar Undangan Jakmania Berkerumun di Bundaran HI Ditemukan Polisi Siber
Pasalnya, lanjut Jimly, penggunaan toa masjid belum tentu cocok di kalangan masyarakat yang heterogen atau beragam agama.
"Yang lain jangan, apalagi untuk khutbah dan ceramah yang belum tentu cock isi pesannya untuk masyarakat umum," tutur Jimly Asshiddiqie.
Oleh karena itu, Jimly menegaskan penggunaan toa masjid hanya untuk panggilan azan saja.
"Loud speaker keluar masjid cukup untuk azan saja, 5x sehari," ucap Jimly Asshiddiqie.
Sebagaimana diketahui, polemik toa masjid menjadi perbicangan publik usai selebritas Zaskia Adya Mecca mengungkapkan keresahannya di ruang publik terkait toa masjid.
Zaskia menilai, suara orang yang membangunkan sahur melalui pengeras suara atau toa masjid dengan cara teriak dianggap mengganggu.
"Cuma mau nanya ini bangunin model gini lagi HITS katanya?! Terus etis nggak sih pake toa masjid bangunin model gini??," kata Zaskia Adya Mecca dalam akun Instagram-nya.***